Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melarang masyarakat untuk mudik lebaran tahun ini, guna mengantisipasi penyebaran virus corona ke berbagai daerah. Startup penyedia layanan online travel agent (OTA) Pegipegi dan Tiket.com pun menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi transaksi makin anjlok.
Biasanya, transaksi OTA mulai dari pemesanan tiket pesawat, kereta api, bus hingga hotel melonjak saat libur lebaran. Namun, tahun ini kondisinya berbeda karena ada pandemi corona.
Kendati begitu, Corporate Communications Manager Pegipegi Busyra Oryza menilai bahwa larangan mudik lebaran merupakan cara terbaik guna meminimalkan penyebaran Covid-19. Perusahaan pun mendukung langkah ini.
(Baca: Jokowi Resmi Larang Masyarakat Mudik Lebaran Tahun Ini)
Pegipegi juga menyiapkan sejumlah langkah antisipasi pendapatan anjlok karena transaksi terdampak pandemi corona. “Strategi utama kami yakni bertahan dengan memangkas biaya pemasaran secara signifikan hingga situasi mulai pulih," ujar Busyra kepada Katadata.co.id, Selasa (21/4).
Penurunan transaksi secara drastis juga dialami Tiket.com. Hanya, Chief Marketing Officer (CMO) Tiket.com Gaery Undarsa enggan memerinci besaran penurunannya.
Meski begitu, perusahaan tidak berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atau memotong gaji karyawan untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19. Namun, pemotongan gaji pegawai merupakan opsi terakhir yang dapat mereka lakukan untuk mempertahankan bisnis.
Tiket.com pun memilih berfokus pada dua strategi. Pertama, memangkas biaya pemasaran dan komersial secara besar-besaran. "Kami memotong pengeluaran pemasaran dan komersial 90%. Karena memang sudah waktunya, mau tidak mau kami melakukan itu supaya bisa pertahankan karyawan," ujar Gaery saat video conference, pekan lalu (13/4).
(Baca: Tiket.com: Refund Tiket Pesawat & Hotel Melonjak Hingga 10 Kali Lipat)
Kedua, Tiket.com akan mengubah fokus bisnis dengan membidik online streaming event. Sebab, bisnis utamanya yakni pemesanan tiket transportas dan penginapan turun tajam akibat Covid-19.
Saat ini, layanan online streaming event gratis. Tiket.com memprediksi jenis event secara vitural bakal menjadi tren bar akibat pandemi corona, karena itu perusahaan berfokus pada layanan ini.
Katadata.co.id juga mengonfirmasi dampak larangan mudik terhadap kinerja Traveloka. Namun, perusahaan belum menanggapi permintaan komentar hingga berita ini diturunkan.
(Baca: Siasat Tiket.com, Loket & Traveloka Bertahan di Tengah Pandemi Corona)
Keputusan larangan mudik ditetapkan pemerintah pada hari ini. Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub), 24% warga yang bersikeras mudik.
Sebanyak 7% telah melakukan mudik. Sedangkan,68% sisanya memastikan tidak akan mudik lebaran. "Masih ada angka sangat besar 24% lagi (masyarakat yang akan mudik)," kata Jokowi.
Katadata Insight Center (KIC) juga melakukan survei tentang perilaku mudik terhadap 2.437 responden di 34 provinsi. Hasilnya, mayoritas responden (63%) tidak akan mudik pada perayaan Idul Fitri tahun ini. Namun, 12% menyatakan ingin mudik, 21% belum mengambil keputusan dan 4% lainnya lebih dahulu pulang kampung.
(Baca: Pembatalan Tiket di Traveloka & Tiket.com Naik Imbas Imbauan Tak Mudik)