Masuk New Normal, Gojek Bagikan Partisi Gratis Bagi Driver Ojek Online

gojek
Ilustrasi, mitra pengemudi Gojek menggunakan partisi
Penulis: Desy Setyowati
10/6/2020, 13.00 WIB

Beberapa daerah, termasuk Jakarta, memperbolehkan pengemudi ojek online untuk mengangkut penumpang saat memasuki fase normal baru (new normal). Gojek pun mulai menguji coba penggunaan partisi pada layanan GoRide.

Uji coba tersebut juga sejalan dengan anjuran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar aplikator, seperti Gojek dan Grab menyediakan sekat pembatas antara penumpang dan pengemudi. Ini tertuang dalam surat edaran pedoman teknis operasional moda transportasi darat pada masa pandemi Covid-19.

Surat tersebut merupakan petunjuk teknis dari Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 2020. “Visi kami sama (dengan pemerintah),” kata SVP Transport Marketing Gojek Monita Moerdani saat konferensi pers secara virtual, Rabu ((/6).

(Baca: Cerita Pengemudi Ojek Online Kembali Angkut Penumpang saat Normal Baru)

Hanya, Gojek ingin memastikan bahwa partisi tersebut aman digunakan oleh mitra pengemudi. “Bagi kami penting, sebelum ini menjadi standar baru, harus dipastikan ini paling aman. Maka dari itu, kami uji coba dulu,” kata dia.

Selama tahap uji coba, perusahaan penyedia layanan on-demand tersebut membagikan ratusan partisi gratis kepada mitra pengemudi ojek online. Jika sekat terbukti aman dan efektif, maka Gojek akan membagikan sekat tanpa dipungut biaya bagi seluruh mitra GoRide.

“Kami bekerja sama dengan produsen sekat pelindung yang ahli di bidang ini,” kata Monita. Hanya, Gojek tidak memerinci biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menyediakan alat tersebut.

(Baca: Kemenhub Minta Gojek dan Grab Pasang Sekat Pembatas di Ojek Online)

Selain partisi, perusahaan menyediakan alat kesehatan seperti masker dan hand sanitizer. Kemudian tersedia 130 posko aman Gojek yang memungkinkan mitra pengemudi menyemprotkan disinfektan terhadap kendaraan, dan memeriksa suhu tubuh.

“Kami tidak memungut biaya tambahan apapun untuk mitra pengemudi dan penumpang. Sekat juga (gratis),” kata dia.

Decacorn Tanah Air itu lebih dulu menguji coba partisi untuk layanan taksi online, GoCar. “Sudah lolos tahap uji coba, sekarang ditingkatkan skalanya menjadi 15 ribu armada di 16 kota utama,” ujarnya.

(Baca: Bersiap New Normal, Gojek Pasang Sekat Pelindung di Armada GoCar)

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi sebelumnya mengatakan, sudah berkoordinasi dengan aplikator dan asosiasi pengemudi ojek online. Dari hasil diskusi itu, perusahaan menyiapkan model partisi masing-masing.

Meski begitu, penyediaan partisi sifatnya bukan mandatori dari Kemenhub kepada aplikator. "Kami hanya sarankan agar tingkat kepercayaan masyarakat menggunakan layanan ini meningkat kembali," ujar Budi.

Selain partisi, Kemenhub menginstruksikan agar layanan ojek online menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Gojek dan Grab sebagai aplikator diwajibkan menyediakan pos disinfektan pada motor dan uji kesehatan, serta memberikan hand sanitizer bagi pengemudi.

"Pengemudi juga harus gunakan jaket, helm, masker dan sarung tangan," ujar Budi. Dia juga mengimbau agar penumpang bisa membawa helm sendiri.

(Baca: Hadapi Normal Baru, Partisi Ojek Online Harus Bersertifikasi SNI & ISO)

Reporter: Desy Setyowati