Perusahaan penyedia layanan on-demand Gojek dikabarkan akan mengumumkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) minggu ini. Pengumuman ini tak lama setelah pesaingnya, Grab menyampaikan pemecatan 360 pegawai.
Kabar tersebut pertama kali dilaporkan oleh Reuters. “Gojek akan mengumumkan PHK minggu ini,” demikian kata sumber yang mengetahui persoalan itu kepada Reuters, Selasa (23/6).
Katadata.co.id sudah mengonfirmasi kabar tersebut kepada Gojek. Namun, belum ada komentar terkait hal itu hingga berita ini diturunkan.
(Baca: Pecat 360 Pegawai, Bos Grab Janji Tak Ada PHK Lagi Tahun Ini)
Sebelumnya, Gojek membantah kabar bakal melakukan PHK karyawan. “Kami tidak berkomentar atas rumor dan spekulasi,” kata Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita kepada Katadata.co.id, Maret lalu (20/3).
Sedangkan pekan lalu, Grab mengumumkan pemecatan 360 pegawai atau 5% kurang dari total karyawan imbas pandemi corona. Co-Founder sekaligus CEO Grab Anthony Tan berjanji tak akan melakukan PHK lagi hingga akhir tahun ini.
“Saya memastikan bahwa tidak akan ada lagi PHK di organisasi secara menyeluruh pada tahun ini. Saya yakin dengan menjalankan rencana terbaru untuk memenuhi target yang telah ditetapkan, kami tidak akan melalui proses yang menyakitkan ini lagi dalam beberapa waktu mendatang,” kata Tan melalui pesan untuk karyawan, pekan lalu (16/6).
Tan mengaku, perusahaan sudah mencoba segala cara untuk menghindari PHK. Namun, pemecatan tak terhindarkan. “Kami sungguh meminta maaf atas apa yang terjadi hari ini. Kepada mereka yang terkena dampak, kami berutang penjelasan lebih lanjut kepada Anda,” katanya.
(Baca: Tren PHK di Startup Diprediksi Masih Berlanjut di Masa Normal Baru)
Sejak Februari, Grab mengkaji dampak dari pandemi Covid-19 terhadap bisnis perusahaan. Namun, Grab khawatir pandemi ini akan mengakibatkan resesi berkepanjangan dan perusahaan mempersiapkan diri untuk masa pemulihan yang diprediksi lama.
Selama beberapa bulan terakhir, Grab meninjau semua komponen biaya, mengurangi pengeluaran, dan menerapkan pemotongan gaji untuk manajemen senior. “Walaupun demikian, kami menyadari bahwa masih harus menjadi organisasi yang lebih ramping untuk mengatasi tantangan ekonomi pasca-pandemi virus corona,” katanya.
Perusahaan pun menghentikan beberapa proyek non-esensial dan mengonsolidasikan fungsi-fungsi di agar lebih efisiensi. Selain itu, membentuk ukuran tim yang tepat untuk menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis.
(Baca: Bisnis Terdampak Corona, Startup Keagenan Payfazz PHK 10% Karyawan)
Sedangkan Gojek baru saja mendapat pendanaan dari Facebook, PayPal, Google dan Tencent. Bergabungnya Facebook dan PayPal untuk mendukung Gojek mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara, dengan fokus pada layanan pembayaran dan keuangan.