Kehilangan Rp 22 Triliun, Kekayaan Jack Ma Disalip Bos Pengembang PUBG

Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA.
Pendiri Alibaba Jack Ma
Penulis: Desy Setyowati
26/5/2020, 18.40 WIB

Pendiri Alibaba, Jack Ma kehilangan kekayaan sekitar US$ 1,5 miliar atau Rp 22 triliun. Alhasil, Ma disalip CEO Tencent Holdings Ma Huateng yang kini disebut-sebut menjadi orang terkaya di Tiongkok.

Tencent merupakan pengembang game online, PUBG Mobile. Pendapatan Tencent meningkat, karena jumlah pengguna gim melonjak saat pandemi corona.

Sedangkan Jack Ma kehilangan US$ 1,5 miliar dalam sehari, karena harga saham Alibaba Group turun 5,9% pada akhir pekan lalu (2/5). Ini terjadi setelah perusahaan melaporkan bahwa laba bersih anjlok 89% menjadi $ 447 juta pada kuartal I 2020.

(Baca: Berkat PUBG, CEO Tencent Geser Jack Ma Jadi Orang Terkaya di Tiongkok)

"Penurunan ini terutama disebabkan oleh kerugian bersih dalam pendapatan investasi. Mencerminkan penurunan harga pasar dari investasi ekuitas kami di perusahaan-perusahaan yang diperdagangkan secara publik,” kata Alibaba dikutip dari Forbes, akhir pekan lalu (24/5).

Kendati begitu, kekayaan Jack Ma mencapai US$ 41,3 miliar atau sekitar Rp 613,9 triliun berdasarkan daftar Billionaire Real-Time Forbes akhir pekan lalu. Ma menjadi orang terkaya kedua di Tiongkok setelah Huateng.

Kekayaan bos Tencent atau pengembang PUBG Mobile itu mencapai US$ 46,4 miliar atau sekitar Rp 689,7 triliun. (Baca: Strategi Agresif CEO Tencent Pony Ma untuk Kuasai Bisnis Game Online)

Setelah mengundurkan diri dari Alibaba, Ma berfokus pada filantropi. Dia juga secara resmi akan meninggalkan dewan SoftBank Group pada 25 Juni nanti.

Sedangkan kekayaan Ma Huateng meningkat seiring melonjaknya pendapatan Tencent. Saham Tencent bahkan naik 3,5% setelah mengumumkan kinerja keuangan.

Raksasa teknologi asal Tiongkok itu mencatatkan pertumbuhan pendapatan 26% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 108,1 miliar yuan atau sekitar Rp 226,5 triliun per Kuartal I 2020. Lini bisnis gim, seperti PUBG Mobile menyumbang 37,3 miliar yuan atau sekitar Rp 78,4 triliun.

(Baca: Efek Pandemi, PUBG Sumbang Rp 78,4 T ke Perusahaan Tiongkok Tencent)

Pendapatan dari divisi gim tersebut meningkat 31% secara tahunan. Peningkatan terjadi, karena penggunaan (usecase) dan jumlah pengguna game online yang dikembangkan Tencent melonjak di tengah pandemi virus corona.

Secara rinci, lini bisnis gim terdiri dari dua yakni game online dan PC. Game online seperti PUBG menyumbang 34,8 miliar yuan dan gim PC 11,8 miliar yuan.