Gaet Ratusan Dokter, GrabHealth Tawarkan Konsultasi Kesehatan Gratis

Katadata/cindy mutia annur
Grab meluncurkan layanan GrabHealth pada hari ini (10/12/2019).
10/12/2019, 14.32 WIB

Grab meluncurkan layanan konsultasi kesehatan berbasis online, GrabHealth. Decacorn asal Singapura itu pun menggandeng anak usaha Ping An Good Doctor, Good Doctor Technology Indonesia (GDTI).

Perusahaan penyedia layanan on-demand itu juga menggaet ratusan mitra dokter dan lebih dari 300 jaringan apotek terkurasi. Saat ini, pengguna bisa menikmati layanan konsultasi, bertemu dokter hingga konten kesehatan tanpa dipungut biaya atau gratis. 

Head of Medical Management GDTI Adhiatma Gunawan mengatakan, layanan ini tersedia gratis karena sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan. “Layanan ini bakal jadi misi sosial kami. Saya tegaskan bahwa ini gratis," kata dia di Jakarta, hari ini (10/12).

Namun, GrabHealth baru tersedia di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Layanan ini nantinya bakal diperluas di seluruh wilayah cakupan Grab di 224 kota Indonesia.

(Baca: Grab Luncurkan GrabHealth Versi Beta, Terbatas untuk 10% Pengguna)

Adhiatma mengatakan, ada empat layanan tersedia di GrabHealth. Di antaranya konsultasi, pembelian obat dan produk, membuat janji medis, dan tips kesehatan. Sejauh ini, hanya pembelian obat yang harus bayar.

Pengantaran obat yang dibeli melalui GrabHealth melalui GrabExpress. Grab juga bakal meluncurkan layanan baru di GrabHealth pada Kuartal I 2020.

Peluncuran GrabHealth menjadi bagian dari upaya Grab membangun aplikasi untuk kebutuhan sehari-hari atau superapps. Decacorn asal Singapura ini pun menggaet startup Tiongkok, Ping An Good Doctor.

“Tidak hanya Ping An, kami juga terbuka dengan pemain kesehatan lain yang dapat memberikan dampak, baik dari pemerintah maupun industri lain," ujar Adhiatma.

(Baca: Dapat Modal Rp 28,4 T, Grab Fokus Garap Transportasi dan Kesehatan)

President of Grab Indonesia  Ridzki Kramadibrata mengatakan, GrabHealth merupakan bagian investasi Softbank US$ 2 miliar atau sekitar Rp 28,4 triliun. Komitmen ini disampaikan saat Chairman sekaligus CEO SoftBank Group Masayoshi bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Juli lalu.

"Dari beberapa inisiatif yang berkomitmen kami lakukan melalui investasi itu salah satunya untuk pengembangan bidang e-health di perusahaan kami," ujar Ridzki.

Untuk mengakses GrabHealth, pengguna dapat membuka layanan Grab dan memilih ikon 'Kesehatan'. Lalu memilih layanan yang akan digunakan. Pada layanan tanya jawab kesehatan secara online, pengguna bisa berkonsultasi dengan dokter profesional dan bersertifikat.

Pengguna dapat berbicara beberapa menit melalui obrolan, panggilan, atau panggilan video. Dokter tersebut akan menjelaskan masalah kesehatan yang pengguna alami.

(Baca: Susul Gojek & Grab, Tokopedia Gaet GoApotik Sediakan Layanan Kesehatan)

Konsumen juga dapat membuat janji bertemu dengan dokter medis pilihan untuk konsultasi langsung. Bahkan, pengguna bisa membeli obat hingga membaca konten kesehatan melalui aplikasi Grab.

Dengan adanya layanan anyar ini, Grab bakal bersaing dengan startup kesehatan seperti Halodoc dan Alodokter. Halodoc meraih pendanaan seri B US$ 65 juta atau sekitar Rp 920 miliar yang dipimpin oleh UOB Venture Management pada Maret lalu. Sedangkan Alodokter memperoleh pendanaan seri C US$ 33 juta atau sekitar Rp 468 miliar beberapa waktu lalu (16/10).

Adapun Ping An Good Doctor adalah platform kesehatan berbasis online terbesar di Tiongkok, dengan lebih dari 300 juta pengguna terdaftar. Mereka menerapkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan mempekerjakan lebih dari seribu tenaga medis baik in-house maupun kontrak.

Ping An juga telah menggaet lebih dari 5 ribu dokter eksternal. Perusahaan ini merupakan unit bisnis dari raksasa asuransi Tiongkok, Ping An Insurance Group.

(Baca: Ping An, Raksasa Asuransi Tiongkok Calon Penasihat BPJS Kesehatan)

Reporter: Cindy Mutia Annur