Jadi Unicorn, OVO Ungkap Peluang Gaet WhatsApp hingga Rencana Bisnis

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi OVO di acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta Convention Center,  Jakarta (23/9). OVO bicara soal peluang kolaborasi dengan WhatsApp Pay dan rencana bisnis ke depan, setelah disebut-sebut menyandang status unicorn.
9/10/2019, 18.43 WIB

OVO menegaskan bahwa perusahaan akan tetap berfokus meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, kendati disebut-sebut sudah menyandang status unicorn. Sejalan dengan fokus bisnis itu, OVO menyambut baik banyaknya perusahaan asing seperti WhatsApp yang ingin merambah pasar keuangan Tanah Air.

Chief Marketing Officer (CMO) OVO Ershad Ahamed mengatakan, pasar keuangan Indonesia masih sangat besar. Karena itu, semakin banyak pemain semestinya akan meningkatkan kesadaran konsumen terkait layanan keuangan berbasis digital.

“Yang kami lihat, terlepas dari kompetisi antarperusahaan, semakin banyak pemain (fintech pembayaran) di pasar, semakin bagus," kata Ershad di sela-sela acara Tech In Asia Conference, Jakarta, Rabu (9/10).

Namun, Ershad enggan berkomentar banyak perihal peluang kerja sama dengan WhatsApp Pay di Indonesia. Ia hanya menegaskan bahwa perusahaannya terbuka terhadap kolaborasi.

"Kami adalah ekosistem terbuka. Kami telah bekerja dengan perusahaan-perusahaan berbeda. Kami sangat terbuka untuk bekerja sama dengan siapapun yang memiliki visi yang sama dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia," kata dia.

(Baca: WhatsApp Dikabarkan Akan Sediakan Layanan Pembayaran di Indonesia)

Sebelumnya, sumber Reuters mengatakan bahwa WhatsApp sedang dalam pembicaraan lanjutan dengan GoPay, OVO, dan DANA untuk bisa hadir di Indonesia. Layanan keuangannya, yakni WhatsApp Payments nantinya akan berfungsi sebagai platform yang mendukung pembayaran melalui dompet digital.

Pada kesempatan berbeda, Head of Public Relations OVO Sinta Setyaningsih menegaskan, perusahaanya terus berfokus menggaet lebih banyak pengguna di Tanah Air. “Kami akan terus fokus meningkatkan investasi keuangan di Indonesia,” kata dia.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur