CEO Bukalapak Achmad Zaky dikabarkan bakal mundur dari posisinya saat ini, dan digantikan oleh Fajrin Rasyid. Head of Corporate Communications Bukalapak Intan Wibisono mengatakan, sepengetahuannya belum ada rencana perubahan jajaran pimpinan.
Selain itu, bisnis dan kegiatan operasional Bukalapak berjalan seperti biasanya. “Saya tidak bisa verifikasi. Jadi, memang saat ini tidak ada rencana apa-apa,” kata Intan kepada Katadata.co.id di Jakarta, Rabu (21/8).
Achmad Zaky merupakan pendiri Bukalapak. “Namanya pendiri, sampai kapanpun tetap akan menjadi pendiri,” kata dia.
Ia juga menyampaikan bahwa Fajrin Rasyid masih menjabat sebagai Presiden Bukalapak. “Fajrin juga tetap sebagai Presiden dan co-founder Bukalapak. Nugroho menjabat CTO juga. Jadi, belum ada rencana perubahan apapun,” katanya.
(Baca: Suksesi Bukalapak, CEO Achmad Zaky Disebut Akan Diganti Fajrin Rasyid)
Sebelumnya, berdasarkan informasi yang diperoleh Katadata.co.id, Zaky akan mengundurkan diri dalam waktu dekat ini. “Informasi tersebut sudah disampaikan kepada kalangan terbatas yang terkait Bukalapak,” kata seorang sumber yang mendapat informasi tersebut, Selasa (20/8).
Sebagai gantinya, Bukalapak akan dipimpin oleh Muhammad Fajrin Rasyid. Pergantian di pucuk pimpinan Bukalapak ini kemungkinan bakal berlangsung dalam 1-2 bulan ke depan.
Zaky mendirikan Bukalapak di kamar kosnya, pada 2010 lalu. Lulusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mengaku sulit menggaet pedagang untuk bergabung di platform-nya saat itu.
Pada 2011, banyak investasi dan industrinya tumbuh. Dulu tidak mengira bisa tumbuh secepat ini,” kata Zaky, Maret tahun lalu.
(Baca: Gandeng Kemenkeu, Tokopedia dan Bukalapak Sediakan Layanan Bayar Pajak)
Pria kelahiran Sragen, 24 Agustus 1986 ini mengidolakan Mohammad Hatta atau Bung Hatta. Hal itu pula yang mendasarinya mendirikan Bukalapak dan menggaet Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). “Benchmark dari Amazon, Google, Facebook dan lain-lain. Tapi bukan mengidolakan. Kami ambil yang baik-baiknya saja,” katanya.
Pada Februari tahun ini, Zaky sempat tersandung kasus cuitan “Presiden Baru” di Twitter. Ia menyoroti anggaran riset dan pengembangan (research and development/R&D) di Indonesia yang sangat rendah, sehingga perlu ditingkatkan oleh presiden baru.
Cuitan tersebut sempat memicu pro-kontra di tengah masa Pemilihan Presiden 2019. Kasus ini kemudian mereda setelah zaky menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.
Belakangan, malah beredar kabar Zaky menjadi salah satu calon menteri baru pada pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin 2019- 2024 yang akan diumumkan paling lambat Oktober mendatang.