Raih Pendanaan Seri C Rp 127 M, Fabelio Bersiap Perluas Pangsa Pasar

Instagram/haydesign
Ilustrasi, furniture. Startup furniture Fabelio mendapat tambahan dana sebesar Rp 127 miliar yang akan digunakan untuk memperluas pangsa pasar melalui pembukaan gudang dan experience center.
18/6/2020, 10.07 WIB

Perusahaan rintisan atau startup bidang furnitur, Fabelio, mengantongi pendanaan seri C sebesar US$ 9 juta atau sekitar Rp 127 miliar. Tambahan dana ini akan digunakan untuk mendukung ekspansi perusahaan ke sejumlah wilayah di Indonesia, seperti Jawa dan Bali pada November 2020.

Suntikan dana segar itu dipimpin oleh perusahaan modal ventura asal Taiwan, AppWorks, Endeavour Catalyst, dan MDI Ventures yang didukung oleh TelkomGroup. Sebagai bagian dari pendanaan ini, Partner AppWorks Jessica Liu akan bergabung ke dalam Dewan Direktur Fabelio.

Investor Fabelio sebelumnya, Aavishkaar Capital, juga berkontribusi dalam pendanaan tersebut. Secara total, Fabelio sudah mengantongi pendanaan lebih dari US$ 20 juta.

CEO dan Co-Founder Fabelio Marshall Tegar Utoyo mengatakan, setelah lima tahun meningkatkan bisnis dan menanamkan nilai dasar strategi ‘ritel baru’, perusahaan siap untuk mempercepat pertumbuhan bisnisnya melalui pendanaan Seri C ini.

“Fokus utama kami adalah meningkatkan kategori produk dan waktu pengiriman.  Di luar itu, kami akan memperluas bisnis kami di seluruh Indonesia dengan membuka gudang penyimpanan baru dan experience center di kota-kota baru,” ujar Marshall, dikutip dari siaran pers, Rabu (17/6).

(Baca: Pandemi Corona Bisa Jadi Kesempatan Investor Suntikkan Dana ke Startup)

Ia menjelaskan, perusahaan melihat adanya peluang untuk perdagangan dan manufaktur global karena banyak perusahaan asal Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok mendirikan basis operasi di Indonesia.

Menurutnya, apabila tren ini digabungkan dengan berbagai upaya yang telah diambil perusahaan, akan memungkinkan Fabelio meraup pangsa yang lebih besar di pasar furnitur di Indonesia yang bernilai US$ 6,7 miliar.

Ia menjelaskan, fokus utama Fabelio pada tahun ini adalah meningkatkan pangsa pasar yang akan didukung lewat upaya perekrutan SDM di bidang engineering, upaya pemasaran berkelanjutan secara online, pengembangan produk dan perbaikan operasional.

Fabelio, juga secara aktif mencari investor regional di Asia Tenggara dan Tiongkok untuk menutup babak Seri C pada akhir 2020. Sehingga, memungkinkan perusahaan untuk mencapai misinya dalam menyediakan furnitur berkualitas dan meningkatkan layanan bagi pelanggan.

Co-Founder Fabelio Christian Sutardi menambahkan, dalam beberapa tahun terakhir, kontribusi penjualan online di setiap industri vertikal di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan, baik untuk produk elektronik, fesyen, bahan makanan, maupun furnitur.  Tren ini diperkirakan terus meningkat secara masif, karena efek pandemi virus corona atau Covid-19.

Christian pun optimistis masa depan e-commerce kini jauh lebih terang dan perkembangannya akan terus positif. Oleh karena itu, Fabelio akan mengalokasikan pendanaan dari investor untuk penguatan teknologi.

"Porsi signifikan dari pendanaan ini akan diinvestasikan ke teknologi, yang meliputi peningkatan tim teknologi kami saat ini yang terdiri dari 40 engineer.” ujarnya.

Sebagai informasi, sejak meraih pendanaan seri B sebesar US$ 6,5 juta pada 2018 lalu, Fabelio meningkatkan bisnis secara eksponensial di Indonesia dengan kehadiran tiga kantor domestik dan 20 experience center di area strategis seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dan Bandung, serta memiliki staf yang kini berjumlah 430 orang.

Selain itu, Fabelio juga menawarkan layanan business to business (B2B) untuk properti, menyediakan konsultasi desain interior bagi pelanggan yang ingin melengkapi rumah, ruang perkantoran, hotel atau restoran.

Hingga saat ini, Fabelio telah mengalami pertumbuhan akuisisi pelanggan hingga 82%, serta melayani lebih dari 1.000 proyek B2B mulai dari properti residensial seperti perumahan dan apartemen, kantor hingga pusat perbelanjaan.

(Baca: Tiga Kunci Sukses Startup Bertahan dari Dampak Pandemi Corona)

Reporter: Cindy Mutia Annur