Perusahaan startup di sektor teknologi kesehatan (healthtech), teknologi pertanian (agritech), maupun video on-demand (VoD) mengalami peningkatan transaksi selama pandemi corona. Bisnis ketiga startup tersebut diramal tetap melesat selama masa normal baru (new normal).
CEO Halodoc Jonathan Sudharta mengatakan, pandemi Covid-19 membuat layanan kesehatan jarak jauh atau telemedicine seperti Halodoc banyak digunakan. "Ini berimbas positif dari sisi transaksi dan nilai ekonomi tumbuh signifikan," kata dia Webinar Bicara Data Virtual Series "Covid-19: Distruptor Atau Enabler Bisnis Startup", Jumat (19/6).
Transaksi layanan Halodoc meningkat 700% selama pandemi. Sedangkan, pendapatan mereka meningkat 20 kali lipat saat wabah virus merebak dibandingkan periode normal.
(Baca: Berkebun Tren Saat Pandemi, Startup TaniHub Bantu Jual Hasil Panen)
Memasuki masa normal baru, transakasi dan bisnis mereka juga diperkirakan akan tetap tumbuh, terlebih lagi hingga kini vaksin belum ditemukan. Sehingga masyarakat masih mewaspadai risiko penularan penyakit dengan mengurangi kontak dengan orang lain dan ikut menyebabkan layanan telemedicine tetap diperlukan.
"Kalau kita bicara di normal baru orang harus lebih aware terkait kesehatan," kata Jonathan.
Hal serupa juga diungkapkan TaniHub. Startup agritech ini mengalami peningkatan transaksi untuk layanan Business to Consumer (B2C) selama pandemi.
Pasalnya, masyarakat banyak mencari bahan pokok dan kebutuhan sehari-hari melalui platform ini. "Kami melihat tiga bulan terakhir ini mengalami peningkatan transaksi secara drastis," kata CEO TaniHub Ivan Arie Sustiawan.
Bahkan, di masa pandemi, TaniHub mendapatkan pendanaan seri A US$ 17 Juta atau sekitar Rp 283 miliar dari investor yang dipimpin oleh Openspace Ventures dan Intudo Ventures.
(Baca: Investor Petakan 7 Startup Yang Moncer di Tengah Pandemi Corona)
Penjualan sayur, buah, dan hasil tani lainnya memang melonjak selama pandemi corona. Begitu juga transaksi produk tanaman herbal untuk meningkatkan kekebalan tubuh meningkat 20%. Di samping itu, perusahaan juga mencatat adanya kenaikan jumlah pengguna hingga 20 ribu orang.
Namun, transaksi untuk sektor Business to Business (B2B) TaniHub mengalami penurunan selama pandemi. Sebab, karena penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) banyak hotel, restoran, dan kafe (horeka) yang tutup.
Ivan memperkirakan, memasuki masa normal baru, banyak dari sektor usaha tersebut kembali buka seiring dengan pelonggaran PSBB di beberapa wilayah. Dengan begitu, menurut Ivan, permintaan akan produk pertanian dan transaksi TaniHub kembali meningkat saat normal baru.
Tak hanya startup berbasis layanan kebutuhan dasar, perusahaan video on demand (VoD) besutan Gojek yaitu GoPlay juga sempat ikut merasakan dampak positif pandemi Covid-19. Tingkat kunjungan pada platform GoPlay meningkat 15 kali lipat selama pandemi dibandingkan saat kondisi normal.
"Semakin banyak di rumah, semakin tinggi kebutuhanya akan hiburan," kata CEO GoPlay Edy Sulistyo.
GoPlay pun mendapatkan pendanaan dari beberapa investor seperti ZWC Partners, Golden Gate Ventures, Openspace Ventures, Redbadge Pacific, dan Ideosource saat pandemi.
(Baca: Halodoc dan Good Doctor Bersiap Hadapi 'New Normal' Pandemi Corona)
Edy mengatakan, karena pandemi, perilaku masyarakat berubah dan semakin banyak yang memilih untuk mendapatkan hiburan dari platform VoD. Setelah masuk masa normal baru, masyarakat mulai terbiasa secara perlahan menghilangkan opsi mendapatkan konten hiburan dari streaming ilegal, dan beralih ke layanan VoD dengan berlangganan (subscription).
Meskipun bioskop dibuka kembali, ia memperkirakan pelanggannya tidak beralih. Sebab, layanan VoD merupakan layanan komplementer, bukan pengganti layanan seperti bioskop.
"Secara konten, secara genre akan berbeda. Misal VoD biasanya serial, dan pemakaian audio akan sederhana," kata Edy.