Startup bidang kesehatan, Halodoc mencatat kenaikan pengguna layanan konsultasi gangguan jiwa sebsar 80% pada April lalu dibandingkan bulan sebelumnya. Adapun, mayoritas pengguna yang mengakses layanan konsultasi psikolog klinis dan psikiater ini berasal dari generasi milenial berusia 20 hingga 30 tahun.
VP Marketing Halodoc Felicia Kawilarang mengatakan, sejak bulan lalu perusahaan telah menyediakan kanal khusus konsultasi psikologis untuk membantu penanganan kesehatan mental di tengah pandemi corona. Dalam sebulan, pengakses kanal tersebut naik hampir 400%.
Oleh karena itu, perusahaan akan menambah jumlah mitra psikolog klinis dan juga psikiater di platformnya.
"Kami melihat layanan konsultasi gangguan jiwa ini merupakan satu dari lima layanan (konsultasi) yang paling banyak diakses pengguna," ujar Felicia dalam video conference, Kamis (23/7).
Adapun kelima layanan konsultasi tersebut di antaranya adalah dokter kulit, psikolog dan psikiater, dokter anak, ahli penyakit dalam, serta kebidanan dan ginekologi.
Besarnya minat pengguna, membuat perusahaan terus menambah jumlah mitranya salah satunya dengan menggaet Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia dan menambah 200 mitra psikolog klinis dari organisasi yang memiliki 2.000 anggota di seluruh Tanah Air.
Dengan penambahan jumlah tersebut, kini Halodoc memiliki total 700 psikolog klinis dan psikiater di platformnya.
Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan pada 2018, prevalensi gangguan mental emosional penduduk berusia di atas 15 tahun naik menjadi 9,8% dibandingkan pada 2013 yakni di angka 6%.
Organisasi kesehatan Dunia (WHO) juga mencatat bahwa 15% anak remaja di negara berkembang berpikiran untuk bunuh diri, di mana bunuh diri merupakan penyebab kematian terbesar ketiga di dunia bagi kelompok anak usia 15-19 tahun.
Perlindungan terhadap hak anak, termasuk dalam menjaga kesehatan mental mereka merupakan kunci keberhasilan untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Oleh karena itu, Halodoc juga menyediakan layanan psikolog anak untuk membantu orang tua di Indonesia mengatasi masalah gangguan jiwa sejak dini.
"Tentunya, untuk menggunakan layanan (konsultasi) ini anak-anak tetap harus didampingi, sehingga orang tua bisa lebih teredukasi dan sang anak juga bisa lebih nyaman untuk bercerita apabila ia mengalami gangguan mental atau masalah," ujar Felicia.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 IPK Indonesia sekaligus Psikolog Anak Annelia Sari Sani mengatakan, gangguan mental pada usia anak hingga remaja dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan mereka. Hal ini, dapat menyebabkan masalah pada perilaku anak seperti gangguan emosional dan sosial, perkembangan dan belajar, perilaku makan dan kesehatan, hingga relasi dengan orang tua.
Tidak seperti gangguan kesehatan lainnya, tanda-tanda gangguan kesehatan mental terlebih pada anak cenderung sulit untuk dilihat. "Sehingga, penting bagi orang tua untuk lebih peka terhadap perubahan perilaku anak dan memberikan penanganan sejak dini, guna meminimalisir risiko jangka panjang saat anak tumbuh dewasa," ujar dia.
Sebagai informasi, Halodoc mencatat selama kuartal II 2020, layanan telah memiliki 20 juta pengguna di Indonesia, meningkat 10 kali lipat dari periode sebelumnya.
Halodoc juga memiliki lebih dari 2.500 apotek rekanan. Tercatat, saat ini sudah ada lebih dari 20.000 dokter berlisensi, lebih dari 2.500 rumah sakit di 100 kota di Indonesia, yang bergabung dengan ekosistemnya.