Traveloka baru saja mengumumkan perolehan investasi US$ 250 juta atau sekitar Rp 3,6 triliun. Startup penyedia layanan perjalanan berbasis online (Online Travel Agent/OTA) terus berinovasi, salah satunya menyediakan layanan tes risiko tertular virus corona rapid test secara drive thru.
Layanan itu baru tersedia di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Calon penumpang pesawat dapat melengkapi persyaratan dokumen perjalanan. Salah satunya rapid test secara langsung di bandar udara melalui platform Traveloka.
Sebagaimana diketahui, salah satu syarat untuk bepergian menggunakan transportasi udara yakni menunjukkan bukti bebas Covid-19. “Layanan ini mendukung upaya pemerintah dalam penerapan protokol kesehatan yang ketat," kata Head of Marketing, Transport, Traveloka Andhini Putri dikutip dari siaran pers, Rabu (29/7).
Untuk mengakses layanan itu, pengguna hanya perlu membuka fitur Traveloka Xperience. Lalu masuk kategori produk pelengkap travel (travel essentials).
Maka, akan muncul menu tes Covid-19. Pengguna hanya perlu memilih layanan rapid test Covid-19 drive thru, lalu menentukan tanggal dan konfirmasi pemesanan.
Pengguna dikenakan biaya Rp 150.000 untuk tes tersebut. Durasi tes maksimal 15 menit. Setelah tes, akan muncul format surat cetak terkait hasil tes.
Traveloka memang meluncurkan beragam layanan baru selama pandemi corona. Selain rapid test, perusahaan meluncurkan konten eksklusif dari para pelaku industri kreatif seperti layanan interaktif memasak, kesenian, gaya hidup sehat hingga keterampilan usaha.
Secara perlahan, transaksi di platform Traveloka pun meningkat. "Kami mulai melihat adanya kenaikan transaksi secara bertahap," kata Putri.
Namun, volume transaksinya belum kembali ke kondisi sebelum adanya pandemi corona. Sebab, pemerintah masih membatasi beberapa layanan transportasi seperti pesawat dan kereta api.
Perusahaan juga melihat sektor perjalanan domestik maupun aktivitas hiburan jarak dekat di Indonesia dan Vietnam mulai menggeliat. Bisnis Traveloka di Vietnam bahkan mulai stabil dan mendekati periode sebelum adanya pandemi.
Sedangkan di Thailand, hampir melampaui 50% dibandingkan situasi normal. “Meskipun Indonesia dan Malaysia masih berada di tahap awal pemulihan, namun kedua pasar ini terus memperlihatkan momentum yang menjanjikan dengan kemajuan dari minggu ke minggu,” kata Co-founder sekaligus CEO Traveloka Ferry Unardi dikutip dari siaran pers, kemarin.