Pemerintah berencana memberikan sejumlah stimulus untuk mendorong pariwisata di dalam negeri. Startup penyedia layanan perjalanan berbasis online (Online Travel Agent/OTA) Traveloka dan Tiket.com pun merespons positif rencana itu.
CMO Traveloka Christian Suwarna mengatakan, perusahaan siap bekerja sama dengan pemerintah dan para pelaku industri. “Kami senantiasa mendukung kebijakan pemerintah," ujar dia kepada Katadata.co.id, Rabu (29/7).
Ia mengatakan, perusahaan selalu memantau perkembangan pandemi corona. Traveloka juga menyesuaikan produk dan layanan dengan kebutuhan konsumen.
Inovasi itu di antaranya meluncurkan produk tes Covid-19, program Wander Week: Fly Worry Free untuk mengatur jadwal penerbangan, Traveloka LIVEstyle Flash Sale, dan Buy Now Stay Later untuk produk voucer hotel dan hiburan.
Traveloka juga menawarkan potongan harga hingga 70% untuk layanan penginapan. Lalu, meluncurkan kategori produk Online Xperience sebagai bagian dari Traveloka Xperience.
Kemudian menyediakan layanan bawa pulang atau take away pada kanal Traveloka Treats. Juga menghadirkan Traveloka Clean Campaign.
Perusahaan optimistis industri pariwisata bisa cepat pulih dengan adanya inovasi dan kolaborasi. “Kami konsisten untuk terus mengimbau para mitra menerapkan protokol kebersihan, kesehatan, dan keamanan yang dianjurkan oleh pemerintah," ujar dia.
Sebelumnya, Head of Marketing, Transport, Traveloka Andhini Putri mengatakan, transaksi mulai meningkat pada Juni. “Kami mulai melihat adanya kenaikan transaksi secara bertahap," katanya, beberapa waktu lalu (10/7).
Namun, volume transaksinya belum kembali ke kondisi sebelum adanya pandemi virus corona. Sebab, pemerintah masih membatasi beberapa layanan transportasi seperti pesawat dan kereta api.
Sedangkan Senior Public Relations Tiket.com Yosi Marhayati mengatakan, stimulus dari pemerintah dapat membantu perusahaan meningkatkan kolaborasi. Sebab, para mitra akan mendapatkan insentif.
“Insentif itu akan menjadi stimulus bagi kami dalam berkolaborasi dengan mitra, untuk memberikan berbagai penawaran promosi,” kata Yosi.
Selama ini, perusahaan juga sudah menerapkan beragam program kolaborasi dengan mitra. Salah satunya program standardisasi protokol kesehatan dan kebersihan, 'Tiket Clean'.
Perusahaan menggaet 4 ribu mitra hotel untuk menyelenggarakan program itu. Ini dilakukan agar konsumen merasa aman dari risiko tertular virus corona.
Sedangkan rencana pemberian stimulus untuk sektor pariwisata diungkapkan oleh juru bicara Satgas Penanganan Dampak Covid-19 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ari Julianno. Ia mengatakan, insentif bertujuan menarik wisatawan domestik.
Selain itu, stimulus akan diberikan dalam bentuk program padat karya di sektor pariwisata. Ini bertujuan mendorong ekonomi daerah, terutama yang selama ini bergantung pada sektor pariwisata.
Meski begitu, protokol kesehatan harus diterapkan secara serius sebelum lokasi wisata sepenuhnya dibuka. "Jangan sampai terburu-buru dibuka, tapi tidak siap. Ini yang kami khawatirkan," ujar Ari saat mengikuti acara dialog di Media Center, Graha BNPB, Jakarta, Minggu lalu (26/7).