Penjualan Emas di Tokopedia-Bukalapak Melonjak saat Pandemi Corona

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi emas Antam
5/8/2020, 11.40 WIB

Harga emas Antam maupun secara global terus meroket hingga mencetak rekor baru selama pandemi corona. Penjualan logam mulia di platform Tokopedia, Gojek hingga Bukalapak pun melonjak

VP of Fintech and Payment Tokopedia Vira Widiyasari mengatakan, transaksi di Tokopedia Emas tumbuh 30 kali lipat secara tahunan (year on year/yoy) per Juni. Sedangkan pada kuartal II saja, peningkatannya 3,5 kali lipat.

Ia menilai, peningkatan transaksi emas di platform karena logam mulia dinilai sebagai portofolio investasi yang aman (safe haven). Selain itu, “mudah dimengerti (investasinya) dan harga yang cenderung terus meningkat bahkan di tengah pandemi," kata Vira kepada Katadata.co.id, Selasa (4/8).

Tokopedia menyediakan layanan investasi emas sejak Maret 2018. Layanan ini diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), investasinya mulai dari Rp 5.000, dan memenuhi prinsip-prinsip syariah melalui kerja sama dengan Pegadaian.

Perusahaan e-commerce lainnya, Bukalapak juga memiliki layanan serupa bernama BukaEmas sejak 2017. Transaksi di platform ini juga meningkat, seiring harga emas yang terus melonjak.

"Ini dipengaruhi oleh kondisi pandemi yang mendorong nasabah cenderung mencari instrumen investasi yang bersifat aman seperti emas," kata AVP Investment & Financing Solutions Bukalapak Dhinda Arisyiya. Hanya, ia tidak menyebutkan secara spesifik kenaikan transaksi emas selama pandemi Covid-19.

Pengguna dapat bertransaksi emas mulai dari Rp 100 di Bukalapak, dan diawasi oleh OJK. Selain itu, investasi itu bisa ditarik dalam bentuk emas fisik.

Perusahaan juga bekerja sama dengan Pegadaian. Melalui fitur ‘Tabungan Emas’, pengguna bisa berinvestasi emas di 1,5 juta warung Mitra Bukalapak dan ribuan outlet Pegadaian di seluruh Indonesia.

Gojek pun menyediakan layanan GoInvestasi, dengan menggandeng startup Pluang. Co-Founder Pluang Claudia Kolonas mengatakan, volume transaksi naik lebih dari dua kali lipat. "Sepertinya nasabah mencari investasi yang lebih stabil dan aman dibandingkan pasar saham," ujar dia, pada bulan lalu (8/7).

Ia optimistis investasi emas bakal semakin diminati masyarakat terutama saat pandemi virus corona. "Emas itu investasi yang baik, ketika ada ketidakpastian ekonomi. Ini masih tepat waktunya untuk meningkatkan investasi emas," ujar Claudia.

Harga emas memang terus melonjak di tengah pandemi. Pada pekan lalu (28/7), harga emas Antam naik Rp 25 ribu menjadi Rp 1,022 juta per gram, atau rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Pada hari ini (5/8), harga logam mulia Antam naik Rp 19.000 menjadi Rp 1,048 juta per gram. Harga jual kembalinya (buyback) juga melesat Rp 18.000 menjadi Rp 947 ribu per gram.

Harga emas di pasar spot secara global pun melonjak 33% sejak awal tahun ini.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan