Kekayaan Founder dan CEO Amazon.com Inc Jeff Bezos naik menjadi US$ 202 miliar atau setara dengan Rp 2.971 triliun (asumsi kurs Rp 14.707) menurut kalkulasi Bloomberg Billionaires Index. Peningkatan nilai kekayaan secara drastis berhasil diraih seiring dengan kenaikan harga saham perusahaan e-commerce miliknya di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Menurut data Refinitiv, saham Amazon tercatat terus naik selama pandemi corona, di mana dalam tiga bulan terakhir nilainya telah meningkat sekitar 25%. Sementara sejak awal tahun harga saham Amazon tercatat sempat melonjak 86%.
Menilik pergerakannya di bursa Nasdaq, harga saham Amazon naik ke US$ 3.451 per saham pada pembukaan perdagangan Kamis (27/8), sebelum kemudian ditutup turun di level US$ 3.400 per saham. Meski demikian, level penutupan kemarin masih jauh lebih tinggi dibandingkan level pada awal tahun yang sebesar US$ 1.898,01 per saham.
Mengutip CNN, Kenaikan harga saham ini jelas berpengaruh terhadap nilai kekayaan Bezos, karena dirinya masih memegang kepemilikan yang cukup besar yakni 11,1%. Alhasil, dalam jangka waktu kurang dari setahun kekayaan Bezos diperkirakan bertambah US$ 86 miliar atau Rp 1.265 triliun.
Seiring meroketnya performa Amazon, kekayaan Bezos pun terus memecahkan rekor sejak dinobatkan menjadi orang terkaya di dunia pada 2017. Bulan lalu saja, kekayaannya sempat menyentuh rekor baru menjadi US$ 172 miliar atau sekitar Rp 2.508 triliun berdasarkan Bloomberg Billionaire Index.
Bezos diprediksi bakal menyandang status triliuner pertama di dunia pada 2026, dengan perkiraan nilai kekayaan menembus US$ 1 triliun atau sekitar Rp 14.585 triliun. Proyeksi tersebut didapatkan berdasarkan riset perusahaan pembanding bisnis Comparisun, mengacu pada rata-rata pertumbuhan kekayaan Jeff Bezos selama lima tahun terakhir.
Bezos bukan satu-satunya miliarder yang kekayaannya terus melonjak di masa pandemi Covid-19. Awal Agustus 2020 Founder dan CEO Facebook Mark Zuckerberg mencatatkan kekayaan melebihi US$ 100 miliar. Kemudian CEO Tesla Elon Musk mencapai kekayaan hingga US$ 96 miliar.
CEO Apple Tim Cook juga menjadi miliarder baru karena saham perusahaannya kian melonjak. Cook menjadi contoh bahwa ada seorang eksekutif raksasa teknologi yang bukan merupakan pendiri perusahaan menjadi miliarder dan masuk jajaran orang paling kaya di dunia.
Diketahui terdapat 500 orang terkaya di dunia telah memperoleh US$ 809 miliar sepanjang tahun ini. Terjadi peningkatan 14% kekayaan 500 orang kaya itu selama periode Januari-Agustus 2020. Peningkatan kekayaan itu terjadi di tengah kondisi ekonomi global yang sedang lesu, bahkan dampaknya banyak pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja.
Kondisi tersebut dikhawatirkan akan meningkatkan ketimpangan kekayaan, yang menjadi perhatian serius parlemen AS. Senator AS Bernie Sanders awal bulan ini memperkenalkan undang-undang pengenaan pajak atas perolehan kekayaan drastis para miliarder selama pandemi Covid-19.
"Kami tidak bisa terus membiarkan miliarder seperti Jeff Bezos dan Elon Musk menjadi kaya raya, sementara jutaan orang Amerika menghadapi penggusuran, kelaparan dan keputusasaan ekonomi," kata Sanders dikutip dari The Economic Times, Kamis (27/8).