Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersiap menggelar vaksinasi Covid-19 tahap kedua pada Maret. Dari 18,5 juta yang disasar, 1,25 juta di antaranya merupakan pengemudi taksi dan ojek online. Gojek dan Grab pun menyiapkan dukungan bagi mitra yang belum kebagian vaksin virus corona.
Sekretaris Dewan Asosiasi Driver Online (ADO) Taha Syafariel Baraqbah mengatakan, vaksinasi akan memberikan ketenangan bagi pengemudi dan konsumen. “Itu akan meningkatkan order dan pendapatan (pengemudi),” kata Taha kepada Katadata.co.id, Selasa (9/2).
Meski begitu, ia masih menunggu pernyataan resmi dari pemerintah terkait vaksinasi Covid-19 bagi pengemudi taksi dan ojek online. “Harapan kami, semua bisa mendapatkan vaksin, atau setidaknya yang bersedia,” ujar dia.
Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono pun masih menunggu jadwal resmi dari pemerintah. "Pengemudi sudah siap (vaksinasi virus corona)," katanya.
Perusahaan penyedia layanan berbagi tumpangan (ride hailing), Gojek dan Grab pun mendukung langkah pemerintah yang memprioritaskan pengemudi taksi dan ojek online dalam program vaksinasi Covid-19. “Kami berkomitmen penuh untuk menyukseskan program vaksinasi nasional,” ujar juru bicara Grab.
Decacorn asal Singapura itu juga telah mengumumkan program untuk membantu meningkatkan akses vaksinasi Covid-19 kepada mitra di Asia Tenggara. "Semakin cepat kami dapat mencapai kekebalan kawanan, semakin cepat komunitas mulai membangun kembali," kata Managing Director of Operation Grab Russell Cohen dikutip dari TechCrunch, pekan lalu (4/2).
Grab juga bakal memberikan subsidi vaksin bagi mitra pengemudi yang tidak mendapatkan akses program vaksinasi dari pemerintah. Selain itu, memperpanjang polis asuransi cuti medis untuk menutupi pendapatan yang berkurang karena program vaksinasi itu.
Di Indonesia, Grab juga meminta pemerintah mempertimbangkan untuk memberikan akses awal bagi mitra pengemudi, penjual, dan agen GrabKios dalam program vaksinasi. Alasannya, mereka termasuk kelompok krusial yang berperan menyediakan kebutuhan masyarakat.
"Grab secara hormat meminta pemerintah untuk mempertimbangkan mitra menerima akses awal vaksin," kata President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata dikutip dari blog resmi, bulan lalu (13/1).
Pesaingnya, Gojek tidak memerinci langkah untuk mendukung mitra pengemudi yang belum mendapatkan vaksin. Namun, decacorn Tanah Air ini siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk program vaksinasi Covid-19.
"Kerja sama itu baik untuk sosialisasi terkait manfaat vaksin maupun tahapan pelaksanaan, termasuk kepada ekosistem Gojek. Utamanya, mitra driver yang merupakan bagian dari urat nadi logistik nasional," kata Chief of Corporate Affairs Gojek Nila Marita kepada Katadata.co.id, Selasa (9/2).
Ia mengatakan, protokol kesehatan tetap dijaga meski vaksin virus corona mulai didistribusikan. Gojek pun sudah menerapkan Jaga Kesehatan, Kebersihan dan Keamanan (J3K).
Masuknya pengemudi taksi dan ojek online dalam daftar prioritas vaksinasi tahap kedua disampaikan oleh juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid. Selain itu, tokoh agama, petugas pelayanan publik, TNI, Polri, kepala desa, BPJS, serta pimpinan dan anggota kementerian dan lembaga (K/L), DPR, DPRD, BUMN, BUMD termasuk.