Jaga Udara di Bioskop, Cinema XXI Gaet Startup Bioteknologi Nusantics

ANTARA FOTO/Candra Yanuarsyah/agr/hp.
Pengunjung menonton film di Cinema XXI Garut, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (12/12/2020).
Penulis: Desy Setyowati
30/3/2021, 14.50 WIB

Cinema XXI menggaet startup bioteknologi Nusantics untuk memastikan keamanan udara di bioskop. Keduanya akan melakukan penelitian guna mendeteksi kemungkinan adanya virus SARS COV-2 atau penyebab Covid-19 di studio.

Tim peneliti Nusantics melakukan pengambilan sampel udara dengan alat khusus di lima lokasi bioskop Cinema XXI pada 23 - 27 Maret. Ini dilakukan sebelum jam tayang pertama dan setelah jam tayang terakhir di studio bioskop.

Hasilnya, tidak ditemukan partikel virus SARS COV-2 atau mutasinya seperti B.1.1.7, B.1.351, E484K dan D614G. “Kami berharap, bioskop sebagai hilir dari industri perfilman nasional dapat kembali berkontribusi positif bagi pertumbuhan film Tanah Air dan ekonomi,” kata Head of Corporate Communications & Brand Management Cinema XXI Dewinta Hutagaol dalam siaran pers, Selasa (30/3).

Meski begitu, ia mengimbau penonton untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan saat berkunjung ke bioskop. Selain itu, “menunda pergi ke bioskop bila merasa kurang sehat,” kata dia.

Chief of Technology Officer (CTO) Nusantics Revata Utama menilai, hasil riset tersebut dapat membangkitkan kembali industri film Nusantara. Revata sendiri berpengalaman sebagai medical diagnostic scientist.

Ia memimpin tim peneliti di Nusantics dalam melakukan berbagai penelitian, salah-satunya yang berfokus pada pengembangan riset diagnostik terkait microbiome atau kumpulan bakteri, virus, jamur dan arkea dengan lingkungan, kesehatan manusia hingga kecantikan.

Halaman: