Cerita Bos GoTo, ‘Tokek’ Masuk Survei Nama Gabungan Gojek – Tokopedia
Gojek dan Tokopedia resmi bergabung menjadi GoTo pada dua pekan lalu (17/5). CEO GoTo Andre Soelistyo bercerita, ‘Tokek’ sempat masuk dalam daftar nama gabungan yang disurvei.
Andre mengatakan, Gojek dan Tokopedia memberitahukan aksi merger kepada karyawan masing-masing saat rapat besar atau town hall. Saat itu, perusahaan memasukkan Tokek dalam daftar nama entitas gabungan yang akan disurvei.
"Kami sengaja. Ini lucu-lucuan. Nama yang disurvei, urutan kedua itu Tokek, karena itu populer sekali. Lalu, ada Gopedia, Tokojek, dan lainnya," kata Andre dalam sesi wawancara di channel YouTube CXO Media, akhir pekan lalu (29/5).
Namun, ia menegaskan bahwa sejak awal Gojek dan Tokopedia sepakat dengan nama GoTo. “Sudah dari awal GoTo," kata Andre.
CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan, nama GoTo bukan hanya karena singkatan dari Gojek dan Tokopedia, tapi juga mempunyai makna khusus. "Kenapa GoTo? Gojek dan Tokopedia ingin perusahaan mempunyai semangat gotong royong," ujarnya.
William mengatakan, gotong royong merupakan semangat di balik persatuan. Menurutnya, tujuan dibentuknya GoTo yakni menciptakan dampak sosial dalam skala besar, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Melalui entitas gabungan itu, UMKM bisa mengembangkan bisnis. Di saat yang sama, memberi pengguna di seluruh Indonesia terhadap akses barang dan jasa.
Selain itu, kedua perusahaan mempunyai tagline yang bisa saling tersambung. Tokopedia mempunyai tagline "mulai aja dulu", sementara Gojek "pasti ada jalan". Ketika digabung, bisa menjadi "mulai aja dulu, karena pasti ada jalan".
Grup GoTo mengombinasikan layanan e-commerce, pengiriman barang, pesan-antar makanan, transportasi, serta keuangan. GoTo juga membawahi GoTo Financial, yang mencakup GoPay, serta layanan keuangan dan solusi bisnis mitra usaha.
Grup GoTo juga akan berkontribusi lebih dari 2% terhada total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Sedangkan total dari Gross Transaction Value (GTV) secara grup akan mencapai lebih dari US$ 22 miliar atau Rp 314 triliun.
Secara grup, GoTo juga telah mencapai lebih dari 1,8 miliar transaksi. Selain itu, ada lebih dari dua juta mitra pengemudi dan 11 juta merchant atau penjual yang terdaftar.
GoTo juga menjadi perusahaan teknologi dengan 100 juta pengguna aktif bulanan alias monthly active user (MAU).
Perusahaan gabungan itu juga menggarap pasar Asia Tenggara. Selama beberapa tahun terakhir, Gojek memang telah mengembangkan bisnis ke sejumlah negara di regional seperti Vietnam, Singapura, dan Thailand.
Andre Soelistyo dari Gojek menjadi CEO Grup GoTo. Sedangkan Patrick Cao dari Tokopedia sebagai Presiden GoTo.
Gojek dipimpin oleh Kevin Aluwi, sementara Tokopedia masih di bawah William.