Gojek Masuk SuperApp AirAsia Bernilai US$ 1 M, Fokus di 2 Negara ASEAN

gojek
Ilustrasi, pengemudi Gojek menggunakan partisi
Editor: Yura Syahrul
7/7/2021, 14.39 WIB

Gojek telah mengumumkan secara resmi melepas bisnis dan operasionalnya di Thailand kepada AirAsia Digital. Meski begitu, decacorn di bawah naungan GoTo ini akan fokus mengembangkan pasar internasionalnya melalui SuperApp AirAsia dan fokus memperkuat bisnisnya di Singapura dan Vietnam.

Gojek dan AirAsia sudah mencapai kesepakatan transaksi pengalihan bisnis di Thailand tersebut. Pengumuman transaksi itu disampaikan oleh bos AirAsia Tony Fernandes dan CEO Gojek Kevin Aluwi dalam konferensi pers terbatas, Rabu (7/7).

Kedua belah pihak mengaku kemitraan tersebut saling menguntungkan dan akan mempercepat ekspansi SuperApp AirAsia di kawasan ASEAN. Di sisi lain akan memperkuat investasi dan fokus pengembangan Gojek di Vietnam dan Singapura.

Sementara itu, Gojek akan mendapatkan kepemilikan saham di SuperApp AirAsia yang nilai pasar dari aplikasi tersebut diperkirakan sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,5 triliun. Kerja sama ini menjadi landasan yang kuat bagi kedua perusahaan mengeksplorasi peluang kolaborasi lainnya di Asia Tenggara sebagai salah satu kawasan dengan pertumbuhan tercepat di dunia ini.

SuperApp AirAsia akan melanjutkan penggunaan ekosistem Gojek yang ada untuk para mitra pengemudi, merchant dan pelanggan sekaligus menawarkan layanan baru termasuk di antaranya layanan kebutuhan sehari-hari dan barang kecantikan.

Aplikasi Gojek akan tetap dapat digunakan pelanggan di Bangkok hingga 31 Juli 2021. Hal ini untuk memastikan keberlangsungan bagi mitra pengemudi dan merchant yang akan diajak bergabung ke dalam super app airasia dalam beberapa pekan mendatang.

Bagi Gojek, kemitraan tersebut juga bertujuan memperkuat strategi internasionalnya yang akan meningkatkan investasinya di Vietnam dan Singapura. Kedua pasar ini akan menjadi sentra pertumbuhan yang kuat untuk bisnis Gojek ke depan.

Menurut CEO Kevin Aluwi, kesepakatan ini memungkinkan Gojek memperkuat fokus dan investasi kami di pasar internasional, yaitu Vietnam dan Singapura. "Ini pasar yang memberi pengembalian investasi (return on investment) secara optimal dengan peluang pertumbuhan strategis terbaik,” katanya dalam konferensi pers terbatas yang dihadiri wartawan Katadata.co.id, Rabu siang (7/7).

Dalam kesempatan yang sama, Tony Fernandes menjelaskan, selama 18 bulan terakhir AirAsia melakukan ekspansi ke ASEAN dan akuisisi bisnis Gojek di Thailand merupakan salah satu langkah tersebut. "Dengan akuisisi ini kami memperkuat keberadaan kami di Thailand. Kami sudah ada di Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina," katanya.

Gojek mengumumkan merger dan konsolidasi dengan Tokopedia akhir Mei lalu. Penggabungan tersebut melahirkan entitas induk usaha bernama GoTo. Induk usaha tersebut menaungi tiga lini bisnis utama yaitu layanan on-demand di bawah Gojek, e-commerce melalui Tokopedia, dan layanan finansial dengan bendera GoTo Financial.

Selain di Indonesia, Gojek juga sudah melakukan ekspansi usaha di luar negeri sejak beberapa tahun lalu. Di Thailand, Gojek mulai beroperasi pada Februari 2019 dnegan nama "Get". Awalnya, layanan Gojek menjangkau 80% Kota Bangkok dan membesut layanan pesan antar Get-Food.

Setahun beroperasi di Thailand, Gojek mampu menggaet 40 ribu mitra pengemudi dan menghimpun 2,2 juta pengguna aplikasinya. Belakangan, pada September tahun lalu, bisnis Gojek di Thailand bersalin nama menjadi Gojek.

Reporter: Hari Widowati