Laporan CB Insights bertajuk ‘The Complete List of Unicorn Companies’ menunjukkan, OnlinePajak menjadi unicorn ketujuh Indonesia. Valuasi startup perpajakan ini US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 24,75 triliun.
Saat ini, Indonesia memiliki satu decacorn atau startup dengan valuasi lebih dari US$ 10 miliar yakni Gojek. Sedangkan lima unicorn lainnya yaitu Bukalapak, Tokopedia, Traveloka, OVO, dan J&T.
OnlinePajak menyusul J&T yang menyandang status unicorn pada April lalu. “OnlinePajak mendapatkan total pendanaan US$ 37 juta dari delapan investor,” demikian dikutip dari CB Insights, Rabu (21/7).
Pada dua pekan lalu, OnlinePajak dikabarkan memperoleh pendanaan seri C hampir US$ 12 juta, menurut data dari VentureCap Insights. Investor yang memimpin yakni Tencent dan Altos Ventures dengan investasi hampir US$ 5 juta.
Investor lain yang berpartisipasi yakni Warburg Pincus dengan investasi US$ 2 juta. “VentureCap mematok valuasi OnlinePajak sekitar US$ 179 juta,” demikian dikutip dari Tech In Asia, dua pekan lalu (13/7).
Startup penyedia perangkat lunak atau software-as-a-service (SaaS) bidang perpajakan itu mengumpulkan dana US$ 25 juta dalam pendanaan seri B pada Oktober 2018. Ini dapat dari Warburg Pincus, Endeavour Catalyst, Global Innovation Fund.
Investor lama seperti Alpha JWC Ventures, Sequoia Capital, dan Primedge juga ambil bagian dalam putaran pendanaan seri B tersebut.
OnlinePajak mengadopsi teknologi blockchain untuk mempermudah masyarakat membayar pajak. Aplikasi ini dikembangkan oleh Achilles Advanced System yang merupakan mitra penyedia jasa resmi Direktorat Jenderal Pajak untuk e-filing dan e-billing pajak.
Perusahaan yang didirikan pada 2015 itu mengintegrasikan data berbasis web yang dapat digunakan oleh wajib pajak untuk menghitung, setor, dan lapor pajak dalam satu platform. Pengguna juga bisa mengelola pajak secara gratis dengan tambahan fitur premium seperti invoicing dan payroll.
Pada 2017, OnlinePajak meraih pendanaan seri A yang dipimpin oleh Alpha JWC Ventures.