Startup penyedia solusi katering dan restoran berbasis komputasi awan (cloud kitchen), Yummykitchen bakal melakukan ekspansi 50 dapur di sisa 2021. Langkah ini dilakukan untuk memastikan tren pertumbuhan transaksi sepanjang 2021 tetap positif.
Sepanjang semester pertama tahun ini, perusahaan mencatatkan kenaikan transaksi sebanyak 85%. Hal ini didukung kebijakan pemerintah dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mendorong pemesanan makanan secara online.
CEO Yummy Corp Mario Suntanu mengatakan, PPKM darurat mendorong perusahaan untuk mempercepat strategi ekspansi. Hal ini dengan mempertimbangkan banyaknya restoran dan pelaku usaha makanan yang membutuhkan solusi dari cloud kitchen.
“Ekspansi 50 dapur hingga akhir tahun itu termasuk menambah outlet kami di Bandung, Medan dan Surabaya,” kata Mario dalam keterangan resminya, Jumat (23/7).
Selain itu, ekspansi juga dilakukan untuk mengejar pemasukan dari konsumen di tengah tutupnya pusat perbelanjaan seperti mall dan pembatasan jam usaha, serta larangan makan di tempat.
Cloud kitchen dianggap sebagai solusi paling memungkinkan untuk mendorong jumlah transaksi harian pelaku dan meningkatkan permintaan pesanan pelaku usaha. Harapannya, ekspansi Yummykitchen mampu membantu pelaku usaha makanan dan minuman tetap bertumbuh di tengah tantangan pandemi Covid-19.
“Kami juga berharap bisa bekerjasama dengan berbagai pelaku usaha di berbagai daerah dengan mudah dan modal terjangkau,” ujarnya.
Yummykitchen saat ini bekerjasama dengan lebih dari 50 brand makanan dan minuman. Brand tersebut diantaranya Kyochon, Sei Sapi Lamalera, Dailybox, Sophie Authentique, Ponut Donut Kentang, Garam, Wanfan, North Pole Gelato, Pastelia, Joomba, dan masih banyak lagi.
Beragam jenis makanan dihadirkan untuk memberikan pilihan beragam bagi para konsumen. Tahun ini, Yummykitchen juga berinovasi meluncurkan aplikasi Yummyshop yang masih dalam beta version. Kehadiran aplikasi bertujuan membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan para penjual makanan rumahan bisa tetap berjualan secara online.
Dengan aplikasi tersebut, penjual dapat mengelola data penjualan, menghemat waktu pembayaran dan pengiriman. Untuk armada logistic, Yummyshop bekerjasama dengan Gojek, Grab, Antaraja, Lalamove dan Mr.speedy.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, pengusaha hotel dan restoran pasrah dengan adanya kebijakan PPKM. Imbas dari aturan ini tentu kerugian pelaku usaha, karena tingkat kunjungan restoran akan menurun.
“Sudah satu tahun lebih kami ada di kondisi di mana demand tiba-tiba bisa hilang karena adanya pembatasan,” kata Maulana kepada Katadata.co.id, bulan lalu (25/6).
Dia menambahkan, jika pembatasan berkepanjangan dan tidak efektif menekan angka penularan Covid-19, maka akan terjadi penutupan restoran dan hotel lebih banyak lagi. Apalagi, kedua sektor tersebut belum pulih pasca kehilangan momentum peningkatan permintaan di libur lebaran tahun ini.
Penyumbang bahan: Nada Naurah (magang)