Riset: Omzet UMKM Naik Rp 53 Triliun Setelah Gabung GoTo Financial

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial di shelter penumpang Stasiun Kereta Api Sudirman, Jakarta, Jumat (28/5/2021).
5/10/2021, 17.14 WIB

Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menunjukkan, 35% mitra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) GoTo Financial mengalami peningkatan omzet setelah bergabung. Peningkatannya bahkan Rp 53 triliun tahun ini.

Wakil Kepala LD FEB UI Paksi C K Walandouw mengatakan, peningkatan omzet tersebut terdongkrak adopsi teknologi masyarakat yang masif. Ini terutama terjadi saat pandemi Covid-19, ketika banyak orang beralih ke layanan digital guna mengantisipasi penularan virus corona.

Seiring meningkatnya adopsi teknologi, UMKM yang masuk ekosistem digital mendapatkan manfaat. Sedangkan GoTo Financial menyediakan berbagai solusi digital untuk menggaet UMKM.

Berdasarkan situs resmi, GoTo Financial terdiri dari GoPay, Paylater, GoSure, GoInvestasi, GoStore, Moka, Selly, Midtrans dan Gobiz Plus. Selain itu, bermitra dengan lebih dari 20 bank dan institusi keuangan lainnya

LD FEB mencatat, 78% UMKM menggunakan layanan GoBiz. Kemudian GoPay 49% dan GoKasir/POS 19%.

Selain itu, 37% responden UMKM mencatatkan peningkatan frekuensi transaksi setelah bergabung di ekosistem GoTo Financial. Sebanyak 32% mendapatkan tambahan pelanggan dan 46% menjangkau lebih banyak konsumen.

LD FEB UI mencatat, ekosistem GoTo Financial mampu mendorong inklusi keuangan pengguna. Riset menunjukkan, satu dari empat orang yang belum pernah terekspos jasa perbankan sekarang memakai produk dan layanan bank setelah menggunakan GoPay.

Kemudian empat dari lima pengguna GoPayLater tidak memiliki akses ke kartu kredit.
Lalu, satu dari empat pengguna GoPay tertarik membuka rekening bank melalui GoPay. 

"Ini artinya, GoTo Financial mampu menjangkau kelompok yang sebelumnya tidak terjangkau," kata Peneliti LD FEB UI Alfindra Primaldhi saat konferensi pers, Selasa (5/10).

Hasil riset berdasarkan survei terhadap 7.355 orang yang terdiri dari konsumen dan UMKM mitra GoTo Financial. Pengumpulan data dilakukan secara online pada Agustus, dengan pendekatan simple random sampling.

GoTo Financial merupakan bagian dari entitas gabungan Gojek dan Tokopedia. GoTo Financial sendiri berfokus membidik UMKM. 

"Selama ini Gojek juga gencar menyasar pasar UMKM yang jumlahnya 65 juta di Indonesia," ujar Head of Merchant Platform Business GoTo Financial Novi Tandjung saat konferensi pers virtual, pada Agustus (25/8).

Apalagi, pelaku usaha gencar mendigitalisasi bisnis selama pandemi corona. Pemerintah mencatat, 15,9 juta UMKM yang beralih ke digital selama pandemi Covid-19.

GoTo Financial mengklaim, layanannya mendorong pendapatan dan transaksi mitra UMKM meski ada pandemi Covid-19. "Pendapatan UMKM ritel meningkat tiga kali lipat. Total transaksi naik enam kali lipat," kata Novi.

Bagian dari Gojek dan Tokopedia itu juga mencatatkan pertumbuhan bisnis pada berbagai layanan selama pandemi Covid-19. Rinciannya yakni:

  • Jumlah mitra usaha Moka naik empat kali lipat
  • Jumlah transaksi Midtrans meningkat 75%
  • Jumlah UMKM yang terdaftar menggunakan platform percakapan Selly bertambah dua kali lipat
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan