Startup penyedia layanan perjalanan berbasis digital (OTA) Tiket.com berencana menyiapkan penawaran saham perdana ke publik atau IPO. Hal ini seiring transaksi akan mulai pulih pada kuartal II tahun depan.
CEO Tiket.com George Hendrata mengatakan bahwa perusahaan akan semakin dekat dengan IPO. Dia juga berkaca pada banyaknya startup sektor OTA yang mendapatkan keuntungan usai melantai di bursa.
"Maka kami akan mengikuti jalur yang sama," katanya dalam wawancara khusus dengan reporter Kr-Asia Simone Martin pada akhir pekan lalu (29/10).
George juga menyebut 2022 akan menjadi tahun yang sibuk bagi perusahaan. Apalagi tahun depan akan menjadi pemulihan bisnis usai dihantam pandemi. "Tahun depan akan terjadi perkembangan yang sangat positif yang memungkinkan kami untuk tumbuh lebih cepat," katanya.
Ia memprediksi, transaksi Tiket.com pada triwulan II tahun depan akan lebih besar dibandingkan sebelum pandemi. Pemulihan terjadi karena orang-orang akan melakukan perjalanan lebih banyak dalam dua tahun ke depan.
Selain itu masyarakat juga memiliki daftar keinginan berwisata yang mereka simpan selama ini. "Ini karena mereka ingin bertemu keluarga dan teman-teman mereka lagi," katanya.
George juga tidak menjelaskan terkait skema IPO yang akan dipilih Tiket.com. Namun, dikutip dari Bloomberg, Tiket.com saat ini dalam pembicaraan untuk merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus (SPAC) yakni COVA Acquisition Corp.
SPAC disebut juga perusahaan cek kosong, karena tidak memiliki operasi apa pun namun menjadi sarana investasi untuk mengumpulkan dana para orang kaya. Entitas gabungan antara Tiket.com dan Cova Acquisition berpotensi menghasilkan valuasi US$ 2 miliar.
Sumber Bloomberg juga mengatakan Tiket.com mendapatkan bantuan dari perusahaan investasi global Goldman Sachs Group yang bertindak sebagai penasihat dalam aksi korporasi tersebut.
Tiket.com sendiri menargetkan transaksi tumbuh lebih dari 700% secara tahunan (yoy) pada kuartal IV tahun ini. Co-Founder sekaligus Chief Marketing Officer Tiket.com Gaery Undarsa mengatakan bahwa perusahaan mempertimbangkan animo masyarakat dalam berwisata yang mulai meningkat.
Permintaan tiket pesawat dan pemesanan hotel di Bali juga melonjak. “Apabila pada kuartal II atau musim lebaran kami tumbuh 700%, maka kami menargetkan lebih dari itu pada kuartal IV," kata Gaery saat konferensi pers virtual, Senin (25/10).
Untuk mencapai target tersebut, mereka telah menyiapkan sejumlah strategi, salah satunya menggandeng BCA untuk membuat kartu kredit khusus yang bisa memfasilitasi transaksi dengan format contactless dan cashless.
"Kami siapkan media transaksi paling pas, yaitu kartu kredit khusus. Ini potensial dan masih banyak penggunanya," katanya. Selain itu Tiket.com juga membuat program promosi, salah satunya Ten Ten Sale (TTS) selama 7 – 15 Oktober.