Unicorn Baru Xendit dan Ajaib Sebut IPO di Bursa Indonesia Menjanjikan

ANTARA FOTO/ Reno Esnir/foc.
Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/1/2021).
10/11/2021, 13.58 WIB

Unicorn baru Indonesia, Xendit dan Ajaib bersiap mencatatkan saham perdana alias IPO. Keduanya memilih Bursa Efek Indonesia (BEI), karena dinilai menjanjikan.

Co-Founder sekaligus CEO Xendit Moses Lo mengatakan, perusahaan tertarik untuk IPO di BEI. "IPO di bursa Indonesia sangat menarik. Perkembangannya akan terus berlanjut," katanya dalam acara Wild Digital Conference, Rabu (10/11).

Namun ia tidak memerinci waktu detail Xendit untuk IPO. Moses menyampaikan, perusahaannya masih dalam tahap pertumbuhan.

Meski begitu, ia tertarik untuk mencatatkan saham perdana di Indonesia karena didukung regulator seperti BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Regulator bersedia mendukung pasar publik bagi unicorn," ujarnya.

BEI memang gencar menyosialisasikan kemudahan menjadi perusahaan terbuka atau go public kepada para pemangku kepentingan, termasuk bagi unicorn.

Bursa efek juga aktif berkoordinasi dengan OJK dalam menyusun Rancangan Peraturan OJK (RPOJK) tentang Penerapan Klasifikasi Saham dengan Hak Suara Multipel di Indonesia.

Selain itu, tengah mengubah Peraturan I-A untuk membuka opsi yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai sektor industri. Ini termasuk perusahaan teknologi yang valuasinya sudah masuk kategori centaur, unicorn, dan decacorn, dengan tetap memperhatikan kualitas perusahaan tercatat.

Co-Founder sekaligus CEO Ajaib Group Anderson Sumarli menambahkan, bursa saham Indonesia menjanjikan karena jumlah investor ritel tumbuh pesat. "Kami tahu banyak, segmen investor ritel, terutama yang muda, masif berpartisipasi di bursa Indonesia," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan