Startup pendidikan Cakap meraih pendanaan seri B US$ 10 juta atau sekitar Rp 143,4 miliar. Investasi ini dipimpin oleh anak usaha Telkom, Centauri Fund MDI Ventures dan Heritas Capital.

Investor lain yang berpartisipasi yakni KB Investment dan beberapa penanam modal lainnya. KB Investment merupakan bagian dari penyedia jasa keuangan asal Korea, KB Financial Group.

Co-Founder sekaligus CEO Cakap Tomy Yunus menyampaikan, dana segar tersebut akan digunakan untuk menambah jumlah program pembelajaran kelas. Selain itu, meningkatkan jumlah pengguna di Indonesia.

Ia optimistis, sinergi dengan para investor seperti Telkom, akan mempercepat ekspansi pasar secara nasional. Sedangkan Heritas Capital dapat membantu dalam memperluas program dampak sosial,

Selain itu, KB Financial Group berpengalaman di bidang investasi selama 20 tahun.

Tomy menyampaikan, jumlah pengguna mencapai 1,5 juta siswa. Jumlah pengguna aktif tumbuh 500% secara tahunan (year on year/yoy).

Sedangkan aplikasi sudah diunduh lebih dari satu juta kali. Peringkatnya 4,9 dari 5 di Google Play Store.

“Kami mengombinasikan konten pembelajaran berkualitas tinggi, teknologi canggih, dan guru profesional di ekosistem untuk memberikan pengalaman belajar terbaik kepada siswa kami,” kata Tomy kepada Katadata.co.id, Selasa (14/12).

Ia menyampaikan, Cakap secara konsisten memahami karakter unik para pengguna untuk memberikan solusi yang dipersonalisasi. Caranya, dengan mengembangkan fitur berbasis kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) dan mesin pembelajar atau machine learning.

Cakap menawarkan kelas vokasi dan kursus sertifikasi melalui self-paced learning. Ini menggabungkan sequential multimedia learning, assessments, dan LIVE Class ad discussions.

Cara itu dinilai memberikan fleksibilitas kepada pengguna untuk menyelesaikan sertifikasi bagi keterampilan khusus.

Partner di Centauri MDI-KB Kenneth Li menilai, akses dan pengembangan pendidikan di Indonesia potensial. “Kami yakin dapat membawa Cakap melangkah maju ke perjalanan pertumbuhan berikutnya. Kemajuan teknologi akan membuat Cakap menawarkan lebih banyak variasi kesempatan belajar bagi masyarakat Indonesia,” ujar dia.

Eksekutif Direktur sekaligus CEO Heritas Capital Chik Wai Chiew menambahkan, setahun sejak memimpin putaran pendanaan seri A+ Cakap, perusahaan terkesan dengan daya tarik bisnis startup ini.

“Cakap berhasil beralih dari tahap ventura ke tahap pertumbuhan dengan eksekusi yang solid dan efisiensi modal yang tinggi, sambil terus mengatalisasi akses ke peluang belajar yang terjangkau dan berkualitas untuk semua di Indonesia dan sekitarnya,” katanya.

Direktur Guru Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Rachmadi Widodo sempat menyampaikan, layanan teknologi pendidikan (edtech) menjadi faktor pendukung transformasi di sektor ini.

“Selain didapat dari sekolah, kami percaya bahwa edtech akan membekali siswa dengan lanskap pengetahuan yang lebih luas dari cakrawala internasional dan keterampilan berpikir kritis,” kata Rachmadi dalam diskusi media gathering Cakap pada Oktober (27/10).