TikTok bermitra dengan Virtual Dining Concepts (VDC) untuk meluncurkan TikTok Kitchens. Perusahaan teknologi asal Cina ini pun menyediakan layanan pesan-antar makanan seperti GoFood dan GrabFood.
Anak usaha Bytedance itu dan VDC dilaporkan akan membuka sekitar 300 gerai di Amerika Serikat (AS). Kemudian diperluas sekitar 1.000 lokasi pada akhir 2022.
TikTok Kitchens akan beroperasi dari restoran yang sudah ada, termasuk rantai yang dimiliki oleh salah satu pendiri VDC Robert Earl, seperti Buca di Beppo dan Bertucci's. Ini pada dasarnya merupakan cloud kitchen atau dapur hantu.
Cloud kitchen adalah konsep restoran berbasis teknologi komputasi awan (cloud). Pengguna hanya bisa memesan makanan dan minuman secara online, sehingga tidak bisa makan di tempat.
Sedangkan pada bagian deskripsi VDC tentang layanan, TikTok Kitchens akan menggunakan dapur dan karyawan restoran yang sudah ada. Namun, akan memberikan pelatihan, pengemasan makanan yang berbeda, dan resep.
Menu akan diubah setiap tiga bulan, karena makanan dan minuman yang dibuat sesuai tren. Bloomberg melaporkan, menu awalnya yakni feta pasta panggang yang viral.
Feta pasta panggang itu bakal terdiri dari potongan jagung goreng yang dikenal sebagai iga jagung, keripik pasta berlapis keju yang renyah, serta burger yang dihancurkan. Pencipta yang mengilhami resep ini akan menerima sebagian dari hasil penjualan.
"Kreator akan menerima kredit untuk hidangan dalam menu dan akan ditampilkan secara menonjol selama promosi," kata Juru Bicara TikTok Elena Saavedra dalam pernyataan dikutip dari The Verge, Senin (20/12).
“Untuk lebih jelasnya, ini adalah kampanye untuk membawa makanan (yang viral di) TikTok ke penggemar, bukan usaha ke bisnis restoran,” kata dia.
Sebelumnya, TikTok merambah layanan e-commerce sejak 2019 melalui fitur TikTok Shop di aplikasi. Influencer dapat mengarahkan pengikut ke akun sponsor. Sedangkan calon konsumen dapat mengeklik tautan yang ada pada profil, lalu diarahkan ke toko online.
Tahun lalu, ByteDance berkolaborasi dengan perusahaan e-commerce asal Kanada Shopify. Jutaan penjual di Shopify bisa mempromosikan barang dagangan mereka di platform TikTok.
TikTok juga menggandeng perusahaan jaringan perdagangan ritel Walmart untuk meningkatkan strategi periklanan. Walmart memanfaatkan fitur belanja online di TikTok untuk menyasar konsumen muda.
ByteDance juga menyasar pasar e-commerce di Asia Tenggara. Di Indonesia, TikTok membuka lowongan pekerjaan untuk posisi bisnis dan operasional. “Seperti posisi category lead, logistik, dan pengembangan bisnis," demikian dikutip dari Tech In Asia, pada Februari (22/2).
Saat ini, TikTok mencari tenaga kerja untuk posisi pengembangan teknologi seperti software engineer dan data engineer di Singapura.
TikTok juga membuat situs web edukasi tentang penjualan online bernama ‘TikTok Shop Seller University’. Ini merupakan langkah awal uji coba fitur belanja online di aplikasi bagi pengguna Indonesia.
Bulan lalu, induk TikTok, ByteDance meluncurkan aplikasi khusus penjual bernama TikTok Seller. ByteDance mengembangkan aplikasi tersebut di Singapura. "Aplikasi ini diluncurkan pekan lalu saat pendiri ByteDance Zhang Yiming mengunjungi negara tersebut," kata tiga sumber dikutip dari South China Morning Post, pada November (22/11).
Pedagang dapat mengelola toko digital agar bisa berjualan di platform video pendek TikTok melalui aplikasi tersebut. Ada beberapa fitur yang tersedia, seperti pendaftaran penjual, manajemen produk, manajemen pesanan, pengembalian dana, manajemen promosi, layanan pelanggan, analisis data hingga edukasi penjual.
"Melalui aplikasi tersebut, merek (brand) di TikTok bisa mendapatkan outlet kreatif untuk terhubung secara otentik dengan audiens,” kata perwakilan TikTok.