Berencana IPO, Traveloka Gaet BlueBird Rambah Taksi Online

Traveloka
Traveloka Resmikan Kantor Pusat Baru di Digital Hub, BSD City, Tangerang, Kamis (18/3/2021).
19/1/2022, 16.38 WIB

Traveloka bekerja sama dengan PT Blue Bird Tbk menyediakan layanan pemesanan taksi online bernama QuickRide. Produk jasa ini diharapkan mampu mendongkrak transaksi.

CEO of Transport Traveloka Iko Putera mengatakan, layanan QuickRide sudah tersedia di 16 kota di antaranya Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Lombok, dan Manado.

Traveloka pun menawarkan promosi berupa diskon 50% hingga Rp 50 ribu, berlaku mulai hari ini (19/1) sampai pekan depan (23/1). 

Iko mengatakan, layanan itu bertujuan memenuhi kebutuhan konsumen di sektor transportasi, khususnya dalam kota. "Ini melengkapi komitmen Traveloka untuk membantu masyarakat dalam mobilitas dan gaya hidup," katanya dalam peluncuran Traveloka QuickRide di Jakarta, Rabu (19/1).

Layanan itu menambah portofolio bisnis transportasi Traveloka sebelumnya, seperti pemesanan kereta api, pesawat hingga bus.

Iko mengatakan, layanan itu juga bertujuan mendorong transaksi. "Kami kejar terus Ini didorong dengan dukungan promosi. Apalagi ketika ada momen liburan, layanan ini bisa dipadukan," katanya.

Traveloka juga tidak menutup kemungkinan membuka layanan taksi online sendiri bersaing dengan Grab dan Gojek. "Saat ini kami memang baru berfokus di layanan dengan BlueBird," ujarnya.

Selain itu, apabila permintaan tinggi, Traveloka tidak menutup kemungkinan membuka layanan transportasi sepeda motor alias ojek online. "Kami kaji terus kebutuhan pelanggan seperti apa. Tapi saat ini, pada dasarnya keamanan, kenyamanan, dan keselamatan kami utamakan," katanya.

Wakil Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Adrianto Djokosoetono menambahkan, kerja sama tersebut akan memperluas pelanggan, khususnya masyarakat yang sedang berwisata.

"Kami lihat ada kebutuhan untuk terintegrasi dengan hotel, tiket wisata, atau konsumen yang ingin staycation namun malas mencari mobil, cari parkir, bisa pakai QuickRide," ujarnya.

Pengguna yang ingin memesan taksi BlueBird bisa masuk ke aplikasi Traveloka dan memilih menu mobil. Kemudian akan tampak pilihan layanan QuickRide dengan beragam fitur seperti:

  • Advance booking untuk memesan dua hari sebelum penggunaan.
  • On-demand yang memungkinkan konsumen mendapatkan layanan perjalanan secara langsung. Konsumen tinggal mengisi titik jemput dan tujuan. Kemudian mendapatkan konfirmasi pengemudi dari BlueBird beserta harga.
  • Traveloka CleanTrip untuk perlindungan tambahan dalam perjalanan

Pengguna kemudian bisa memanfaatkan sejumlah metode pembayaran, seperti internet banking, kartu kredit, Traveloka PayLater hingga Traveloka Point.

Layanan itu diluncurkan ketika Traveloka berencana IPO. Unicorn ini pun berfokus mempercepat pemulihan bisnis dengan mengandalkan lini bisnis potensial.

Selain transportasi, Traveloka masuk ke layanan pesan-antar makanan (food delivery) melalui Traveloka Eats. Kemudian merambah bisnis layanan keuangan atau fintech.

Traveloka berfokus pada tiga layanan yakni pinjaman, asuransi, dan pembayaran. "Layanan keuangan adalah layanan yang ampuh di pasar Asia Tenggara yang sangat menantang," kata Presiden Traveloka Caesar Indra dalam acara Tech in Asia Conference 2021, tahun lalu (12/10/2021).

"Kami akan merayakan ulang tahun ke-10. Kami berharap itu menjadi tahun kami untuk berevolusi," kata Caesar.

Sebelumnya, perusahaan yang berdiri pada 2012 itu dikabarkan menghentikan pembicaraan IPO lewat perusahaan ‘cek kosong’ alias SPAC Bridgetown Holdings Ltd. Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg.

“Dewan direksi Traveloka memutuskan untuk tidak melanjutkan IPO melalui SPAC,” kata beberapa sumber yang mengetahui masalah itu dikutip dari Bloomberg, tahun lalu (6/9/2021).

“Itu karena antusiasme di pasar SPAC telah berkurang,” ujar mereka yang enggan disebutkan namanya karena persoalan diskusi itu bersifat pribadi. “Traveloka kemungkinan akan mengeksplorasi IPO melalui penawaran umum perdana tradisional di Amerika Serikat (AS) sebagai gantinya.”

Namun salah satu sumber Bloomberg menyampaikan, Traveloka dapat meninjau kembali pembicaraan dengan Bridgetown maupun perusahaan ‘cek kosong’ lain. “Jika pasar pulih,” kata dia. “Kedua belah pihak akan terus memantau situasi dalam beberapa minggu mendatang.”

Traveloka melakukan pembicaraan dengan Bridgetown sejak sekitar April 2021. Bloomberg melaporkan, kesepakatan merger di antara keduanya bisa menghasilkan valuasi sekitar US$ 5 miliar jika terwujud.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan