Startup Pertanian ARIA Disuntik GK Plug and Play dan East Ventures

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/nym.
Petani membajak sawah menggunakan kerbau di Desa Bantaragung, Sindangwangi, Majalengka, Jawa Barat, Minggu (6/3/2022). Kementerian Pertanian menargetkan produksi padi pada 2022 mencapai 55,20 juta ton.
Editor: Yuliawati
10/3/2022, 11.53 WIB

Startup pertanian ARIA telah meraih pendanaan tahap paling awal atau pre-seed series yang dipimpin oleh GK Plug and Play Indonesia dan East Ventures. Pendanaan tersebut akan dimanfaatkan untuk mencapai target perusahaan menjangkau 40 miliar hektar pasar potensial.

Selain dari GK Plug and Play Indonesia dan East Ventures, investor lainnya seperti Triputra Group, WareSix, dan Sahabat Group turut berpartisipasi dalam seri ini.

Co-Founder dan CEO ARIA William Sjaichudin mengatakan, ARIA merupakan startup pertanian dengan tujuan meningkatkan efisiensi, produktivitas, serta hasil panen melalui penggunaan drone dan solusi Internet of Things (IoT). ARIA juga menyediakan pencegahan dan prediksi solusi agrikultur kepada para petani dan perkebunan skala besar.

ARIA juga mempunyai visi menumbuhkan generasi petani muda milenial baru yang tech-savvy dan mampu berkompetisi di tingkat global.

“Sangat penting untuk ARIA dalam menghadapi regenerasi petani muda Indonesia, yang terkendala dengan keterbatasan lahan dan menderita karena menjalani profesi dengan penghasilan rendah di seluruh Indonesia," katanya dalam siaran pers, hari ini (10/3).

Kemudian, perusahaan mempunyai misi memberikan kepercayaan diri kepada petani untuk bertani, meningkatkan kesejahteraannya, serta memastikan meningkatkan keuntungan dan penurunan biaya operasional melalui peningkatan teknologi yang efisien.

Melalui pendanaan tahap awal ini, ARIA akan mengembangkan jaringan infrastruktur dan secara cepat membentuk titik distribusi di 17 cabang di seluruh Indonesia. Ini untuk memenuhi target menjangkau 40 miliar hektar pasar potensial ARIA.

Investor mereka GK Plug and Play merupakan platform inovasi global yang memiliki misi untuk membantu inovasi dan kolaborasi antara korporasi serta startup yang bergerak di bidang digital. Platform yang berkantor pusat di Silicon Valley ini hadir di Indonesia pada 2016.

Di Indonesia, GK Plug and Play memfokuskan diri pada beberapa industri seperti layanan keuangan, industri keberlanjutan, pangan, hingga pertanian.

Sedangkan investor lainnya East Ventures telah mendukung lebih dari 200 perusahaan di Asia Tenggara. Selain itu, menjadi pelopor modal ventura di Indonesia.

“Kami percaya pentingnya berinvestasi di perusahaan yang tepat. Tidak hanya untuk mengejar profit, tapi juga memberikan dampak sosial dan lingkungan,” ujar Managing Partner East Ventures Roderick Purwana.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan