Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar program akselerasi startup bernama HUB.ID tahun lalu. Perusahaan rintisan di bidang pajak asal Indonesia HiPajak pun meraih pendanaan.
Pendanaan tersebut berasal dari perusahaan modal ventura asal Singapura, 1982 Ventures. Modal ventura ini berfokus menyasar startup di sektor teknologi finansial (fintech) Asia Tenggara.
HiPajak berhasil meraih pendanaan tahap awal dari 1982 Ventures bulan lalu. Namun, nilainya tidak disebutkan.
Founder sekaligus CEO HiPajak Tracy Tardia mengatakan, pendanaan diperoleh karena perusahaan terlibat dalam HUB.ID. Melalui program ini, HiPajak bisa membangun jaringan, karena HUB.ID memfasilitasi business matchmaking dengan investor.
“Sebuah kesempatan luar biasa bisa bergabung dalam program HUB.ID yang difasilitasi oleh Kominfo. Program yang dibuat sangat lengkap untuk akselerasi startup,” kata Tracy dalam siaran pers, Rabu (23/3).
HiPajak memanfaatkan pendanaan tersebut untuk pengembangan produk. Tujuannya, semakin memudahkan aktivitas perpajakan bagi pengguna.
Startup itu menyediakan aplikasi digital yang dibangun untuk menyederhanakan kebutuhan pajak penghasilan. HiPajak mampu menghemat biaya hingga 95%.
Perusahaan rintisan yang berdiri pada 2020 itu menggaet 300 ribu pengguna. Sebanyak 100 ribu di antaranya merupakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sisanya pekerja lepas, pembuat konten, dan wajib pribadi non-karyawan.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel A Pangerapan mengatakan, pendanaan yang diraih HiPajak diharapkan dapat memotivasi startup lain di HUB.ID untuk berjuang mendapatkan investasi.
Semuel mengatakan, HUB.ID merupakan program akselerasi yang dirancang dengan konsep business matchmaking. Artinya, startup yang baru berkembang akan bertemu dengan calon investor.
"Program HUB.ID kami buat untuk membuka peluang bagi banyak pihak. Kami mempertemukan demand dan supply inovasi yang melibatkan startup, korporasi swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pemerintah, investor, serta seluruh pemangku kepentingan," ujarnya.
Selain business matchmaking, startup mempresentasikan bisnis di hadapan calon investor pada acara puncak Demo Day.
Tahun lalu, Kominfo memilih 43 dari 400 startup yang mendaftar. Perusahaan rintisan yang dipilih berasal dari tujuh sektor bisnis, yakni pertanian dan kemaritiman, pendidikan, kesehatan, pariwisata, logistik, keuangan, serta kota pintar atau smart city.
Semuel menyatakan, kementerian akan menggelar HUB.ID Batch 2 tahun ini. "Besar harapan kami program HUB.ID dapat terus terselenggara tiap tahun dan membantu lebih banyak lagi startup nasional dalam meraih investasi,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Kominfo Johnny G Plate juga mengatakan, program HUB.ID bertujuan mencetak lebih banyak unicorn. "Mendorong tumbuh kembangnya startup digital di Indonesia," katanya dalam acara Demo Day HUB.ID, tahun lalu (17/11/2021).