CEO Tesla sekaligus calon pemilik 100% saham Twitter, Elon Musk, mengatakan algoritma milik Twitter memanipulasi pengguna. Musk kemudian menyarankan agar pengguna melakukan tiga langkah pengaturan platform.
Twitter memang mengatur secara bawaan algoritme-nya di platform. Pengguna akan mendapatkan cuitan di umpan beranda atau feeds berdasarkan informasi menarik dan riwayat pencarian pengguna. Ini mencakup cuitan dari pengguna lain yang tidak diikuti, seperti cuitan viral atau informasi yang pengguna sukai.
Namun, Musk mengatakan bahwa alih-alih memberikan informasi yang diinginkan pengguna, algoritma itu malah secara tidak sengaja memanipulasi pengguna.
“Anda dimanipulasi oleh algoritma dengan cara yang tidak Anda sadari,” kata Musk dikutip dari Engadget, pada akhir pekan lalu (15/5). Ditambah, menurutnya ada potensi bug dalam kode di platform.
Alhasil, Musk menyarankan penggunanya untuk segera mengubah pengaturan algoritma feeds mereka dan dan beralih ke mode cuitan terbaru atau latest tweet. Berikut cara-cara yang Musk sarankan:
1. Klik tombol home di Twitter.
2. Tekan ikon bintang atau stars yang ada di pojok kanan atas.
3. Pilih mode latest tweets.
Pendiri Twitter Jack Dorsey membantah keterangan Musk. Menurutnya, algoritma Twitter sebenarnya dirancang untuk menghemat waktu khusus bagi pengguna yang tidak terlalu aktif. Ini mampu menyegarkan kembali dan mengembalikan pengguna pada informasi yang sedang hangat dibicarakan.
"AlgoritmaTwitter tidak dirancang untuk dimanipulasi. Itu dirancang untuk membantu pengguna dan mengerjakan apa yang pengguna libatkan,” kata pendiri yang juga mantan CEO Twitter itu.
Meski begitu, ia tidak menampik bahwa algoritma memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan. Untuk itu, pengguna bisa memilih apakah feeds Twitter disesuaikan dengan algoritma atau tidak.
Musk bakal menjadi pengendali utama Twitter bila sepakat membeli saham raksasa media sosial Twitter seharga US$ 44 miliar atau Rp 636 triliun. Musk masih menuda tawarannya untuk mengakuisisi perusahaan media sosial itu.
Berdasarkan laporan terbaru Reuters, Musk mempertimbangkan pengungkapan akun palsu dan akun spam di Twitter.
Dalam laporan keuangan triwulanan yang dirilis pada 28 April, Twitter memperkirakan bahwa akun palsu atau spam membuat kurang dari 5% pengguna aktif platform selama tiga bulan pertama tahun ini. Twitter mencatat bahwa perkiraan didasarkan pada tinjauan akun sampel dan diyakini jumlahnya masuk akal.