Kiat ala Gojek Agar UMKM Sukses Berjualan Online

ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/nym.
Wisatawan domestik memilih tas motif khas Aceh yaitu produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ditawarkan di pusat oleh-oleh dan cenderamata Peunayong, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (7/5/2022).
24/5/2022, 21.15 WIB

Gojek melalui lini bisnis logistiknya GoSend gencar melakukan edukasi kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), salah satunya dengan meluncurkan buku ‘Kiat Jitu Menjadi Best Seller: Dukungan GoSend untuk Pertumbuhan UMKM di Era Digital'. Upaya ini dilakukan Gojek agar UMKM tidak gagal saat berjualan online. 

Head of Marketing Logistic Gojek, Marsela Renata, mengatakan telah banyak UMKM yang masuk ke ekosistem digital, terutama setelah pandemi Covid-19. GoSend pun mencatatkan peningkatan pengguna sebanyak 116%, dari para UMKM penjual atau seller yang mengirimkan barangnya ke konsumen.

"Cukup banyak pelaku UMKM yang sudah go digital namun masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama pada jalur pemasaran digital dan efektivitas bisnis," ujar Marsela dalam konferensi pers di pada Selasa (24/5) di Jakarta.

Pemerintah pun mencatat terdapat 18 juta UMKM yang bisnisnya telah masuk ke ekosistem digital. Akan tetapi, tidak semua UMKM berhasil dalam berjualan online. Berdasarkan catatan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), tingkat keberhasilan UMKM di digital hanya sekitar 15%.

Dengan peluncuran buku ini, Gojek berharap dapat meningkatkan keberhasilan UMKM. Aksi ini menjadi bagian dari kampanye #BestSellerGoSend yang bertujuan memperkaya ilmu bisnis dan pemasaran para pelaku UMKM. "Sebab, kami berpikir bahwa pendidikan literasi dan edukasi ini penting," katanya.

Buku tersebut berisi tips dan trik mengenai cara berjualan online. Kemudian, terdapat juga cerita sukses para UMKM yang masuk sebagai Best Seller GoSend. 

Buku tersebut disusun oleh sejumlah pakar bisnis dan UMKM, seperti Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Rhenald Kasali serta praktisi dan pakar pemasaran Yuswohady.

Pada kesempatan ini, Yuswohady menjelaskan, agar tidak gagal dalam berjualan secara online, UMKM mesti mengandalkan teknik pemasaran digital. "Jadi, tidak cukup hanya punya toko online, tapi ciptakan konten yang membuat orang penasaran," ujarnya.

Selain itu, UMKM mesti membuat sistem bisnisnya sendiri secara matang. "Setelah tiga tahun berjalan dan mencoba-coba masuk ke pasar digital, tantangan bagi UMKM adalah membentuk sistem. Biasanya UMKM kesulitan membangun ini," ungkap Yuswohady. 

Sistem yang dia maksud adalah perizinan usaha, pendaftaran merek, hingga pencatatan keuangan.

Banyak UMKM juga merasakan manfaat dari aplikasi Gojek, terutama GoFood. Berikut manfaatnya:

Salah satu UMKM yang masuk GoSend Power Seller adalah @FerryFish. Rifki sebagai pemilik usaha turut memberikan tipsnya. Menurutnya UMKM secara konstan juga perlu terus berinovasi agar tidak gagal dalam berjualan online. "UMKM juga banyak yang jatuh dalam mendigitalisasi bisnisnya. Faktornya, kurang inovasi," katanya.

Selain itu, dalam berjualan online, UMKM juga mesti aktif berinteraksi dengan konsumen agar lebih mengenal karakter pelanggan mereka. "Ini agar mendapatkan umpan balik apa yang konsumen inginkan," jelas Rifki.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan