Alasan Startup Tanihub, Zenius, dan LinkAja PHK Karyawan Tahun Ini

LinkAja, Tanihub, Zenius
LinkAja, Tanihub, Zenius
Penulis: Desy Setyowati
25/5/2022, 11.07 WIB

Tahun ini, setidaknya ada tiga startup yang melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK karyawan yakni Tanihub, Zenius, dan LinkAja. Tahun lalu, ada dua perusahaan rintisan yang kesulitan membayar gaji pegawai.

Tanihub, Zenius, dan LinkAja melakukan penyesuaian bisnis. Alhasil, ada perubahan fungsi beberapa divisi yang berpengaruh juga terhadap pegawai di dalamnya.

Head of Corporate Secretary Group LinkAja Reka Sadewo mengatakan, PHK dilakukan perusahaan untuk penyesuaian bisnis. Startup ini berupaya memastikan pertumbuhan perusahaan yang sehat, positif dan optimal.

"Penyesuaian organisasi ini dilakukan atas dasar relevansi fungsi sumber daya manusia (SDM) pada kebutuhan dan fokus bisnis perusahaan saat ini," kata Reka kepada Katadata.co.id, Rabu (25/5).

Namun, LinkAja tidak memerinci jumlah karyawan yang terkena PHK. Perusahaan hanya menyebutkan bahwa PHK akan dilakukan dengan mengikuti aturan yang ada, termasuk hak pesangon.

"Semua rencana yang dilakukan tentunya mempertimbangkan dengan matang kepentingan seluruh stakeholder perusahaan, termasuk para karyawan," ujar Reka.

LinkAja juga memastikan, operasional bisnis tetap berjalan seperti biasa. "Apapun perubahan yang dilakukan dalam perusahaan tidak akan mempengaruhi kualitas layanan, serta komitmen untuk selalu memberikan yang terbaik kepada para pengguna," katanya.

Alasan tak jauh berbeda disampaikan oleh Zenius. Startup pendidikan ini melakukan PHK agar dapat beradaptasi dengan kondisi makro ekonomi yang dinamis dan memengaruhi industri.

“Kami melakukan konsolidasi dan sinergi proses bisnis untuk memastikan keberlanjutan," kata Zenius Education dalam keterangan resmi yang diterima oleh Katadata.co.id, Selasa (24/5). Karyawan yang terkena dampak lebih dari 200 orang.

Perusahaan rintisan itu pun melakukan perubahan peran beberapa fungsi bisnis. Ini sebagai bagian dari optimalisasi dan efisiensi proses bisnis yang dijalankan.

"Setelah melalui evaluasi dan review peninjauan ulang komprehensif, Zenius mengumumkan bahwa lebih dari 200 dari karyawan harus meninggalkan perusahaan," ujar Zenius.

Walaupun sebenarnya, startup pendidikan itu sebenarnya merekrut banyak pekerja tahun lalu. Rinciannya sebagai berikut:

Pada Februari, TaniHub menghentikan operasional dua warehouse atau pergudangan yakni di Bandung dan Bali. Startup pertanian ini juga melakukan PHK karyawan.

Senior Corporate Communication Manager TaniHub Group Bhisma Adinaya menjelaskan, perusahaan ingin mempertajam fokus bisnis. Caranya, dengan meningkatkan pertumbuhan melalui kegiatan Business to Business (B2B) seperti hotel, restoran, kafe, modern trade, general trade, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta mitra strategis.

“Nantinya, serapan hasil panen petani semakin membesar. Dengan demikian, kami menghentikan juga kegiatan berkaitan dengan Business to Costumer (B2C) atau yang melayani konsumen rumah tangga,” ujar Bhisma kepada Katadata.co.id, pada Februari (26/2).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan