Perusahaan modal ventura global, Sequoia Capital, telah menyiapkan dana US$ 850 juta atau setara Rp 12 triliun untuk perusahaan rintisan (startup) di Asia Tenggara.
Investor Gojek dan Traveloka ini menyasar pasar pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara yang mencapai US$ 1 triliun atau Rp 14.730 triliun pada 2030. Setidaknya hal itu telah diprediksi oleh tiga perusahaan raksasa internasional, yakni Google, Temasek, dan Bain & Company.
Investor asal India ini telah mengumumkan proyek penggalangan dana US$ 2,9 miliar atau Rp 42 triliun bagi startup di India dan Asia Tenggara. Khusus bagi Asia Tenggara atau Sequoia SEA Fund I, dana yang disiapkan Rp 12 triliun.
Sequoia SEA Fund I akan fokus pada startup tahap awal atau seed, seri A, dan startup tahap pertumbuhan. Perusahaan pendanaan ini gencar menyasar pasar di Asia Tenggara untuk membantu perusahaan portofolionya berekspansi.
“Ketika tim kami menghabiskan lebih banyak waktu di sini, kami mulai menemukan ekosistem teknologi baru yang menunjukkan banyak tanda awal pertumbuhan seperti di India dan Cina sebelumnya,” kata Sequoia Capital dikutip dari Tech In Asia, Rabu (15/6).
Sequoia Capital menyaksikan munculnya ekosistem Web3.0 di Asia Tenggara. Menurut perusahaan, ini akan menjadi gelombang inovasi baru di Vietnam, Filipina, Thailand, dan Malaysia.
Hingga saat ini Sequoia Capital memiliki aset yang dikelola sekitar US$ 9 miliar di India dan Asia Tenggara. Sequoia telah berinvestasi di lebih dari 400 startup di India dan Asia Tenggara.
Sebanyak 36 startup portofolio Sequoia telah bernilai lebih dari US$ 1 miliar atau berstatus unicorn. Kemudian, 13 startup portofolio dari Sequoia telah mencatatkan sahamnya di bursa atau IPO.
Di pasar Indonesia, Sequoia telah berinvestasi di sejumlah startup seperti Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan Kopi Kenangan.
Sejak pandemi, Sequoia juga aktif memberikan pendanaan kepada startup Indonesia. Misalnya, Sequoia memberikan dana kepada startup investasi reksa dana Bibit US$ 30 juta. Kemudian, Sequoia memimpin pendanaan seri B startup logistik Shipper US$ 63 juta.
Sequoia juga terlibat dalam putaran pendanaan seri B US$ 110 juta terhadap startup e-commerce business to business (B2B) Ula. Perusahaan investasi yang dimiliki oleh pendiri Amazon Jeff Bezos juga berpartisipasi.
Sequoia juga berpartisipasi dalam pendanaan seri B startup GudangAda US$ 100 juta atau hampir Rp 1,5 triliun.
Tahun ini, startup social commerce Grupin mengumumkan pendanaan bernilai US$ 3 juta atau Rp 42 miliar yang dipimpin oleh Sequoia.
"Sebagai investor, kami melihat potensi jangka panjang. Indonesia memiliki populasi besar, adopsi teknologi masif, dan pertumbuhan ekonomi bagus," kata Managing Director Sequoia India Abheek Anand dalam acara Wild Digital Indonesia 2021, pada tahun lalu (8/9/2021).