Lini bisnis keuangan GoTo yakni GoTo Financial mencatatkan pendapatan Rp 669,13 miliar tahun lalu. Nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) divisi ini pun tumbuh 80% menjadi Rp 214,91 triliun.
Pertumbuhan GTV GoTo Financial merupakan yang tertinggi dibandingkan layanan on-demand dan e-commerce. GTV layanan on-demand di Gojek naik 25,21% menjadi Rp 50,31 triliun.
Sedangkan lini e-commerce Tokopedia bertambah 45,82% menjadi Rp 230,59 triliun.
Layanan GoTo Financial beragam, yakni:
- Pembayaran non-tunai: Midtrans dan GoBiz Plus
- Administrasi operasional: Selly, Gobiz, dan GoKasir
- Kanal penjualan online to offline (O2O): Moka dan GoStore
- Akses modal usaha: GoModal
Layanan-layanan tersebut diintegrasikan untuk memenuhi kebutuhan mitra usaha di setiap skala pertumbuhan.
“Dominannya (penyumbang terbesar) masih dari solusi pembayaran,” kata Head of Merchant Platform Business GoTo Financial Novi Tandjung dalam acara Editor Launch di Jakarta, Selasa (21/6).
Layanan-layanan tersebut juga mencatatkan pertumbuhan tinggi tahun lalu. Jumlah mitra usaha GoStore Moka misalnya, tumbuh empat kali lipat secara tahunan (year on year/yoy) per kuartal II 2021.
“Moka sudah dipakai di 40 ribu merchant,” ujar Head of Commerce Enablement Haryanto Tanjo.
Sedangkan jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mendaftar Selly meningkat dua kali lipat sejak pandemi corona.
Lalu, nilai transaksi Midtrans meningkat 116% yoy tahun lalu. Sedangkan transaksi fitur payment link melonjak empat kali lipat selama pandemi Covid-19.
Managing Director GoPay Budi Gandasoebrata menyampaikan, Midtrans agregator menyediakan lebih dari 15 layanan pembayaran, termasuk Indomaret dan Alfamart. “Ada 20 ribu mitra yang aktif bertransaksi. Yang terdaftar bisa lebih banyak,” katanya.
Secara keseluruhan, jumlah mitra usaha ritel GoTo Financial meningkat tiga kali lipat. Sedangkan transaksinya melonjak enam kali lipat.
Berdasarkan riset Lembaga Demografi (LD) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), ekosistem GoTo Financial dan Gojek berkontribusi 1,6% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Nilainya Rp 249 triliun tahun lalu.