Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan pertemuan bilateral dengan Uni Emirat Arab. Pertemuan ini membahas peluang kerja sama kedua negara di sektor digital, seperti startup hingga fintech.
“Khususnya terkait membangun dan mengembangkan digital ekosistem dan digital startup, e-commerce, fintech dan lain sebagainya,” ujar Menteri Kominfo Johnny G Plate di Nusa Dua, Bali, Kamis (1/9).
Johnny mengatakan, Uni Emirat Arab memiliki kesempatan sangat luas dalam hal pembiayaan kebutuhan pembangunan ekonomi digital di Indonesia. Namun, ia tak memerinci seberapa besar kebutuhan pembiayaan ini.
“Kami berharap dapat lebih banyak lagi bekerja sama dengan Indonesia ke depannya,” ujar Menteri Negara untuk Kecerdasan Buatan, Ekonomi Digital, dan Aplikasi Pekerjaan Jarak Jauh Uni Emirat Arab Omar Sultan Al Olama.
“Kami juga menghargai keterbukaan presidensi G20 Indonesia untuk mempertimbangkan semua poin dari negara-negara seperti Uni Emirat Arab dan lainnya. Kami percaya bahwa itu akan menjadi hasil luar biasa yang diharapkan dapat mengubah dunia,” ujar Omar.
Selain Uni Emirat Arab, Kementerian Kominfo jga melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah negara lainnya seperti Argentina, Afrika Selatan, Jerman, Kanada, Singapura, Kamboja, India, Jepang, Inggris, Belanda, Spanyol, Australia, dan Arab Saudi.
Isu yang dibahas di antaranya:
- Tenaga kerja di sektor digital
- Talenta digital
- Keterampilan digital
- Literasi digital
- UMKM
- Startup
- Aliran data lintas-negara
- Keamanan data pribadi
- Peluang kerja sama untuk penyebaran jaringan broadband
Sebagai informasi, para menteri dan petinggi negara bidang digital G20 bakal mengkaji rancangan deklarasi "Bali Package" untuk difinalisasi dalam pertemuan Digital Economy Ministers Meeting (DEMM) G20 pada hari ini.
Hal itu merupakan bagian dari hasil pertemuan para delegasi pada Digital Economy Working Group (DEWG) keempat.