Dikirimi Notifikasi, Sopir Ojol Belum Terima Bansos BBM Rp 600 Ribu

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
Pengemudi ojek online menunggu penumpang di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta, Jumat (9/9/2022).
Penulis: Lenny Septiani
Editor: Yuliawati
16/9/2022, 12.25 WIB

Pemerintah mulai mencairkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang merupakan bantuan sosial pengalihan subsidi BBM atau Bansos BBM. Bansos BBM ini akan juga diterima oleh pengemudi ojek online (ojol), tapi belum jelas kapan mereka akan merasakan manfaatnya.

Sebagian sopir ojek online di beberapa daerah sudah menerima notifikasi dari perusahaan aplikator.  Bantuan tersebut dalam bentuk tunai sekitar Rp 600 ribu yang disalurkan oleh pemerintah kabupaten atau kota melalui aplikator. Mitra pengemudi diminta untuk mengisi data melalui perusahaan aplikasi.

Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono mengatakan BLT dalam bentuk tunai Rp 600 ribu untuk pengemudi akan masuk dalam saldo akun atau pengambilan langsung secara tunai ataupun secara transfer tunai. Namun, "belum ada penjelasan lanjut," katanya kepada Katadata.co.id, Jumat (16/9).

Ketua Asosiasi Driver Online (ADO) Taha Syafariel mengatakan mekanisme penyaluran bansos BBM untuk ojol masih dalam proses sosialisasi. "Sebagian besar masih dilakukan sosialisasi di setiap daerah," kata Ariel.

Mitra Pengemudi Grab Andy Kartawidjaja (46 tahun) domisili Jakarta mengatakan bahwa dirinya belum mendapat BLT tersebut.

"Temen dari Depok dan Tangerang juga baru mendapatkan notifikasi, itu juga enggak semuanya," katanya kepada Katadata.co.id, Kamis (15/9).

Mitra pengemudi Gojek Widodo Herbyantoro (26 tahun) domisili Jakarta mengatakan hal senada bahwa dirinya belum dapat notifikasi. "Aplikator kan sudah punya data kami, jadi ya langsung saja disalurkan pakai aplikasi," katanya.

Alokasi bansos BBM untuk ojek online dan nelayan ini berasal dari dana pemerintah daerah bersumber 2% alokasi Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH). Pemerintah pusat menyerahkan masing-masing kepala daerah untuk mengatur skemanya.

Total anggaran DAU yang dipangkas tersebut Rp 2,17 triliun. Dana tersebut kemudian dipakai untuk memberi subsidi kepada masyarakat atas biaya transportasi angkutan umum, ojek, memberi bantuan kepada nelayan hingga tambahan perlindungan sosial.

Sebelumnya Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak. Dia mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menyalurkan bantuan sosial (bansos) atau BLT BBM sebesar Rp 600.000 kepada 24.271 tukang ojek baik online dan pangkalan di Jawa Timur.

Reporter: Lenny Septiani