Penyebab Shopee PHK Karyawan di Indonesia

shopee
Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja dan Brand Ambassador Shopee Nella Kharisma saat konferensi pers online
Penulis: Desy Setyowati
19/9/2022, 12.46 WIB

Shopee melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK karyawan di Indonesia. Apa penyebabnya?

Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira menyampaikan, keputusan itu merupakan langkah terakhir yang harus ditempuh. Sebelumnya, perusahaan melakukan penyesuaian melalui beberapa perubahan kebijakan bisnis.

“Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan keputusan yang sangat sulit,” kata Radynal dalam keterangan pers, Senin (19/9).

Ia menjelaskan, langkah efisiensi sejalan dengan fokus perusahaan secara global untuk mencapai kemandirian dan keberlanjutan. Keduanya merupakan komponen penting dalam menjalankan bisnis di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini.

“Perusahaan akan berfokus ke pertumbuhan bisnis yang mandiri dan berkelanjutan. Kami ingin memperkuat dan memastikan operasional perusahaan stabil di situasi ekonomi saat ini,” tambahnya.

CEO induk Shopee yakni Sea Ltd Forrest Li mengatakan, para petinggi tidak akan mengambil kompensasi tunai. “Ini berlaku sampai perusahaan mencapai swasembada,” kata dia dalam memo internal 1.000 kata kepada staf, dikutip dari VulcanPost.

Induk Shopee itu juga memangkas biaya perjalanan bisnis, dengan biaya makan dibatasi hingga US$ 30 per hari. Sedangkan biaya menginap di hotel dibatasi US$ 150 per malam.

Perusahaan juga memotong penggantian untuk tagihan makan dan hiburan.

Li mencatat bahwa Sea Ltd berjuang di era kenaikan suku bunga acuan saat ini. Selain itu, inflasi melonjak dan pasar bergejolak.

“Badai ini belum lewat,” kata dia. “Kemungkinan akan bertahan hingga jangka menengah.”

Li menyampaikan, investor beralih ke investasi yang aman di tengah situasi ekonomi sekarang ini. Sea Ltd pun berfokus mencapai arus kas positif sesegera mungkin, supaya bisa bertahan 12 sampai 18 bulan ke depan

“Satu-satunya cara bagi kami untuk membebaskan diri dari ketergantungan pada modal eksternal adalah menjadi mandiri, menghasilkan cukup uang untuk semua kebutuhan dan proyek kami sendiri,” ujar dia.

Valuasi induk Shopee tersebut anjlok dari di atas US$ 200 miliar pada Oktober lalu 2021 menjadi hanya US$ 27 miliar. Tahun lalu, bisnis Sea Ltd didukung oleh layanan gim dan e-commerce.

Gim buatan Garena, Free Fire meraup lebih dari US$4 miliar pada 2021, menurut perusahaan riset Sensor Tower. Namun pendapatannya melorot setelah dilarang oleh pemerintah India pada Februari.

Sedangkan bisnis Shopee tutup di di Prancis dan India pada Maret. Kini, e-commerce asal Singapura ini dikabarkan akan keluar dari Argentina dan menutup operasional lokal di Cili, Kolombia, dan Meksiko.

“Ini karena ketidakpastian makro ekonomi yang meningkat saat ini,” kata Chief Executive Shopee Chris Feng dalam email internal dikutip dari Reuters. “Sea Ltd perlu memfokuskan sumber daya pada operasi inti.”

Sea Ltd yang terdaftar di New York pun memangkas jumlah pekerja di seluruh unit dalam beberapa bulan terakhir. Ini dilakukan setelah perusahaan melaporkan kerugian kuartalan hampir US$ 1 miliar pada April - Juni.

"Nada mereka tidak pernah lebih pesimistis (dari ini)," kata analis utama di DZT Research yang berbasis di Singapura Ke Yan.

Menurutnya, strategi Sea Ltd menggunakan arus kas Garena untuk mengompensasi ‘bakar uang’ Shopee tidak berkelanjutan.