Startup Singapura Raih Investasi Rp 117,7 Triliun, RI Rp 51,4 Triliun

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi startup yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021).
Penulis: Desy Setyowati
27/10/2022, 15.09 WIB

Pendanaan ke startup Asia Tenggara mencapai US$ 13,2 miliar atau sekitar Rp 205,5 triliun selama semester I. Sebanyak 57% di antaranya diraih oleh perusahaan rintisan di Singapura. Sedangkan Indonesia hanya 25%.

Itu artinya, pendanaan dari modal ventura yang mengalir ke Singapura US$ 7,52 miliar atau sekitar Rp 117,1 triliun. Sedangkan Indonesia hanya US$ 3,3 miliar atau sekitar Rp 51,4 triliun.

“Startup Singapura dan Indonesia memimpin pendanaan selama semester I,” demikian dikutip dari laporan Google, Temasek, dan Bain bertajuk e-Conomy Southeast Asia 2022, Kamis (27/10).

Secara keseluruhan, nilai pendanaan dari modal ventura ke startup Asia Tenggara selama semester I 2022 meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 11,5 miliar. Dari sisi jumlah kesepakatan juga naik tipis dari 1.216 menjadi 1.233.

Singapura Masih Memimpin di Kuartal III

Google, Temasek, dan Bain belum memerinci data investasi dari modal ventura kepada startup Asia Tenggara pada kuartal III. Namun DealStreetAsia melaporkan, pendanaan dari modal ventura ke startup regional pada kuartal III turun 36,4% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$ 3,72 miliar atau sekitar Rp 58 triliun.

Itu merupakan yang terendah sejak tujuh kuartal terakhir atau akhir 2020.

“Penggalangan dana (ke startup) periode Juli – September turun ke level terendah di tengah lingkungan ekonomi makro yang memburuk,” demikian dikutip dari laporan DealStreetAsia Data Vantage, Rabu (26/10).

Jika ditinjau secara kuartalan (qtq), nilai pendanaan dari modal ventura ke startup Asia Tenggara menurun 22%. Namun secara volume atau jumlah transaksi naik 11% menjadi 227.

Itu artinya, investasi yang masuk bernilai lebih kecil dibandingkan kuartal II.

Namun jumlah kesepakatan atau volume investasi naik 19,6% yoy menjadi 837.

“Kami memperkirakan perlambatan pendanaan dari modal ventura ke startup (secara nilai) terjadi hingga akhir tahun,” ujar salah seorang manajer investasi.

Investor dari kalangan modal ventura melakukan kalibrasi ulang dan semakin berhati-hati dalam memberikan investasi kepada perusahaan rintisan.

“Pendanaan seri A dan tahap awal (seed) juga bisa di bawah tekanan, karena investor berhati-hati dan memilih pemenang dalam portofolio mereka (yang sudah pernah disuntik modal) ketimbang berinvestasi di startup baru," demikian dikutip.

Data DealStreetAsia juga menunjukkan bahwa startup Singapura memimpin pendanaan dari modal ventura pada kuartal III. “Singapura menyumbang 64% pendanaan ke Asia Tenggara selama kuartal ini,” demikian dikutip.

Jumlah startup Singapura yang memperoleh pendanaan dari modal ventura pada kuartal III sebanyak 147.