Anak usaha Telkom, serta dua investor asal Amerika Serikat (AS) yakni KKR dan GGV Capital menyuntik modal startup Indonesia Privy. Nilai pendanaan seri C ini US$ 48 juta atau sekitar Rp 744 miliar.

Perusahaan di bawah naungan Telkom yang berpartisipasi dalam pendanaan tersebut yakni MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi (TMI). Selain itu, Singtel Innov8 asal Singapura menjadi salah satu investor baru.

KKR atau Kohlberg Kravis Roberts & Co. merupakan perusahaan investasi asal Amerika. Sedangkan GGV Capital adalah perusahaan modal ventura.

Mereka memberikan pendanaan kepada startup penyedia tanda tangan digital Privy. Perusahaan rintisan Tanah Air ini berencana menggunakan dana segar itu untuk memberikan penawaran baru.

Selain itu, memperkuat fondasi untuk ekspansi ke luar negeri. “Partisipasi mereka (investor) dalam pendanaan terbaru ini, di samping dukungan berkelanjutan, merupakan bukti kemajuan yang kami buat,” kata Co-Founder sekaligus CEO Privy Marshall Pribadi dikutip dari Fintech News Singapore, Senin (14/11).

Privy memiliki lebih dari 30 juta pengguna terverifikasi dan 1.800 konsumen perusahaan. Startup ini memproses lebih dari 40 juta tanda tangan digital per tahun.

Startup itu memperoleh pendanaan seri B US$ 17,5 juta atau sekitar Rp 247 miliar pada Oktober 2021. Pendanaan tersebut dipimpin oleh perusahaan modal ventura GGV Capital.

Investor lain yang berpartisipasi yakni Endeavour Catalyst, Buana Sejahtera Group, MDI Ventures, TMI, Mandiri Capital, dan Gunung Sewu Group.

Reporter: Lenny Septiani