Ruangguru, GoTo, Grab hingga Shopee melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia. Sebagian besar dari startup yang memangkas jumlah pekerja mengatakan bahwa ini sebagai akibat dari kondisi makroekonomi.
Startup omnichannel commerce enabler Sirclo Group misalnya, melakukan PHK kepada 8% atau 160 karyawan kemarin (22/11). Founder dan CEO Sirclo Group Brian Marshal mengatakan, ini akibat kondisi makro ekonomi yang menantang.
“Sirclo Group melalui serangkaian evaluasi internal dan akan melakukan perubahan signifikan, terutama dalam aspek fokus bisnis. Ini untuk memastikan keberlanjutan perusahaan,” kata Brian dalam keterangan pers, Selasa (22/11).
Begitu juga dengan Ruangguru, GoTo, dan Shopee. “Tantangan makroekonomi global berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia. GoTo, seperti layaknya perusahaan besar lainnya, perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan perusahaan menghadapi tantangan ke depan," kata manajemen GoTo, akhir pekan lalu (18/11).
Daftar startup yang melakukan PHK di Indonesia sejak awal tahun sebagai berikut:
- Xendit
- Carsome
- Shopee Indonesia
- Grab
- Tokocrypto
- MPL
- Lummo
- Tanihub
- Mamikos (belum ada konfirmasi)
- Zenius (dua kali PHK)
- JD.ID
- Line
- Beres.id
- Pahamify
- LinkAja
- SiCepat
- Yummy Corp (belum ada konfirmasi)
- Bananas
- Ruangguru
- GoTo
- Sirclo
Namun akademisi sekaligus Pakar Bisnis Profesor Rhenald Kasali ragu penyebabnya karena kondisi makroekonomi. “Kalau saya lihat memang selama pandemi banyak sekali startup yang diuntungkan. Semua orang menggunakan jasa mereka, tetapi apakah itu sustainable,” kata Rhenald melalui channel YouTube, dikutip Senin (21/11).
Menurutnya, maraknya PHK oleh startup kemungkinan disebabkan oleh dua hal, yaitu:
- Bakar uang berlebihan
- Produk yang ditawarkan kurang diminati
“Kalau bakar uang secara berlebih yang terjadi adalah kompetisi di antara mereka,” katanya.