Marak PHK Startup dan Raksasa Teknologi, Pekerjaan Ini Tetap Diminati

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pengunjung melihat alat teknologi robot pada Pameran Inovator Inovasi Indonesia Expo (I3E) 2019 di Jakarta Convention Center, Kamis (3/10/2019).
Penulis: Desy Setyowati
25/11/2022, 15.41 WIB

Raksasa teknologi di dunia dan startup di Indonesia masif melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun ada beberapa jenis pekerjaan yang tetap diminati.

Firma yang memberikan insights terkait teknologi Dice melaporkan, lowongan pekerjaan teknologi di Amerika Serikat selama Juni 2021 dan 2022 meningkat 60%. Ini karena pemain besar seperti Amazon dan Apple terus merekrut bakat.

Perusahaan yang tidak dianggap sebagai ‘korporasi teknologi’, tetapi menggunakan teknologi, seperti Disney, Deloitte, dan Bank of America, juga menjadi salah satu dari 50 pemberi kerja teratas untuk peran teknologi.

Ada 554.573 lowongan pekerjaan teknologi pada akhir Juni. Jumlahnya hampir sebanding dengan yang di-PHK selama Juli – November tahun ini.

“Perusahaan tidak lagi mampu mempekerjakan talenta baru dengan harga premium, dan pencari kerja mungkin mendapati perusahaan baru membayar lebih rendah daripada perusahaan lama mereka,” kata eksekutif di perusahaan konsultan startup Kruze Consulting Healy Jones dikutip dari Crunchbase, Senin (21/11).

“Perusahaan berkinerja baik terus merekrut,” kata Jones. “Pasti ada peluang kerja yang tersedia di dunia startup, tapi saya rasa mereka tidak membayar sebesar sebelumnya.”

Dice pun mencatat, jenis pekerjaan seperti keamanan siber, operasinal komputasi awan (cloud), dan data scientist dan data analyst terus diminati. “Hal ini karena perusahaan mengoperasikan tempat kerja jarak jauh atau hybrid dan membutuhkan jaringan terdistribusi dan aman,” menurut Dice.

Lowongan kerja untuk ahli cloud tumbuh 162% selama paruh pertama 2021 hingga semester I 2022. Sedangkan pekerja di bidang data yang menggunakan bahasa pemrogaman seperti R, Go, dan TypeScript masing-masing meningkat 111%, 131%, dan 142%.

Di Indonesia, Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (ATSINDO) Handito Joewono memperkirakan bahwa penurunan lowongan kerja startup dan perusahaan teknologi tersendat hingga tahun depan.

Startup sudah banyak yang ‘sadar’ dan bertransformasi menjadi korporasi, sehingga produktivitas dan efisiensi merupakan keseharian (hal umum),” kata Handito kepada Katadata.co.id, Kamis (24/11).

Katadata.co.id juga mengonfirmasi potensi penurunan gaji pegawai startup kepada Founder sekaligus CEO Binar Academy Alamanda Shantika. Namun ia belum dapat berkomentar.

Binar Academy memang menjadi salah satu perusahaan yang melakukan PHK akhir tahun ini.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani