Startup di Indonesia masif melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK. Namun modal ventura di bawah Telkom mengungkapkan sektor perusahaan rintisan yang masih diminati oleh investor.
“Fokus (investasi kami) lebih banyak di Indonesia. Sisanya Asia Tenggara dan the rest of the world misalnya, di teknologi yang belum bisa (dikembangkan) di dalam negeri,” kata Managing partner of MDI Ventures Kenneth Li dalam seminar 'Exit Mechanisms for Investors & Startup Companies' di Jakarta, Selasa (6/12).
Ia pun mengungkapkan lima sektor startup yang diminati oleh investor di tengah maraknya PHK, di antaranya:
1. Agrikultura
Kenneth menyampaikan, banyak banyak investasi yang menyasar sektor pangan dalam lima tahun terakhir. Padahal, 90% lebih produksi pangan disumbang oleh petani kecil.
Menurutnya, para petani bisa diajak masuk ekosistem digital dengan inisiatif Food Holding.
2. Kesehatan
Kenneth memperkirakan, kesehatan menjadi sektor yang paling terdisrupsi oleh teknologi. “Terbukti menciptakan peluang besar, karena permintaan kuat dan luasnya subsektor," kata dia.
Menurutnya, belum ada startup kesehatan yang unggul di Indonesia. “Oleh karena itu, dapat membuka peluang bagi ‘juara’ berikutnya," katanya.
3. Fintech
Sektor ini dinilai menarik karena pertumbuhan jumlah masyarakat konsumtif di Indonesia tinggi. Bahkan menurut Kenneth, startup di bidang ini berpotensi menjadi unicorn.
Saat ini, Indonesia memiliki empat unicorn di sektor fintech yakni OVO (pembayaran), Xendit (solusi pembayaran), Ajaib (investasi), dan DANA (pembayaran). Selain itu, Kredivo di bidang fintech lending atau pinjaman online disebut-sebut sudah berstatus unicorn.
Decacorn dan unicorn lain seperti Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak juga menyediakan layanan terkait fintech.
"Dompet seluler saat ini menjadi juara di fintech, dan sedang mencari sektor lain untuk diikuti," kata dia. “Everyday we dealing with fintech.”
4. Logistik
Kenneth menilai, sektor logistik memiliki banyak hambatan yang harus diselesaikan. Padahal, sektor ini menyediakan layanan dasar dan mendukung e-commerce.
"Ada banyak solusi yang memanfaatkan teknologi untuk memberikan kemudahan penggunaan dan pergerakan barang yang lebih cepat," katanya.
5. Pendidikan
Pemerintah selalu mengalokasikan 20% anggaran negara untuk pendidikan. Sektor ini dinilai potensial.
6. Solusi bisnis
Startup di sektor ini misalnya, software as a services (SaaS) seperti Mitra Bukalapak, Lummo atau Ula. Mereka menyediakan tools yang memungkinkan pelaku bisnis maupun warung mengelola usahanya.
7. Teknologi baru
MDI Ventures berfokus pada startup yang menghadirkan teknologi baru. “Kami melihat ke luar wilayah (Asia Tenggara) untuk mencari inovasi baru misalnya, investasi pada Loft Orbital yaitu teknologi luar angkasa," ujar dia.