Startup penyedia konten berbasis augmented reality (AR) asal Bandung Assemblr meraih pendanaan US$ 400 ribu atau sekitar Rp 6,2 miliar. Dana segar ini diperoleh dari Ficus Capital asal Malaysia.
AR merupakan salah satu teknologi yang digunakan untuk metaverse. Platform Assemblr menggunakan AR untuk bisnis, pelajar, dan keperluan pribadi.
Startup tersebut menyediakan tiga layanan yakni metaverse, edukasi, dan studio.
Assemblr didirikan oleh Hasbi Asyadiq, Anita Yustisia, dan Risnandar pada 2018. Mereka merupakan alumnus dari berbagai akselerator internasional seperti Techstars Hub 71, Facebook Accelerator, dan Plug And Play.
Perusahaan rintisan itu memiliki lebih dari dua juta proyek secara global. Layanannya pun diperkenalkan sebagai App of the Day Apple App Store di lebih dari 100 negara.
“Kami selalu berkomitmen untuk membuat AR dapat diakses oleh semua orang," kata pendiri sekaligus CEO Assemblr Hasbi Asyadiq dalam keterangan pers, Rabu (7/12).
Menurutnya, kemitraan dengan Ficus Capital akan membantu perusahaan mempercepat adopsi layanan.
"Kami memberikan penekanan ekstra pada desain dan kegunaan platform user interface/user experience (UI/UX) untuk memberdayakan pengguna agar mudah membuat konten dan menghidupkan ide-ide,” kata dia.
Managing Partner Ficus Capital Abdullah Hidayat optimistis, permintaan layanan AR akan meningkat. “Kami melihat munculnya AR di berbagai bidang terutama di game, periklanan, dan hiburan," katanya.
Menurutnya, Assemblr menyediakan platform intuitif yang dapat memberi pengguna konten AR dan virtual reality (VR) yang menarik. "Membuatnya dapat diakses oleh semua orang untuk menciptakan pengalaman virtual kehidupan nyata yang imersif," ujar dia.
Ficus Capital menyiapkan 60 juta Ringgit Malaysia melalui Ficus SEA di Asia Tenggara. Investasi ke Assemblr menjadi pendanaan pertama Ficus untuk startup di luar Malaysia.