JD.ID Tutup & CoHive Pailit, Ini Daftar Startup Bangkrut di Indonesia

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi startup yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021).
Penulis: Desy Setyowati
1/2/2023, 14.50 WIB

JD.ID tutup operasional per 31 Maret. Kini, startup penyedia ruang kerja berbagi (co-working space) CoHive kini dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus).

Putusan CoHive pailit itu tercantum dalam Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Register Nomor 231/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Jkt.Pst. Putusan ini tertanggal 25 Januari.

"Menyatakan termohon Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang atau PKPU (PT Evi Asia Tenggara) dalam keadaan pailit dengan segala akibat hukumnya terhitung sejak putusan ini diucapkan," demikian isi pengumuman tersebut dikutip dari pengumuman di Republika, Rabu (1/2).

Para kreditur dan aparat pajak diminta menyaksikan sidang perdana hari ini (1/2). Sedangkan tagihan bisa diajukan ke tim kurator hingga 9 Februari, Pukul 17.00 WIB.

Pengumuman CoHive pailit (Republika)

Sebelumnya Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan CoHive PUKPS atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Sementara pada 2 September 2022. PKPU adalah mekanisme penyelesaian utang untuk menghindari kepailitan.

Debitur dapat mengajukan rencana perdamaian dengan tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang pada kreditur selama periode yang telah ditetapkan oleh pengadilan.

CoHive diberi waktu 45 hari sejak putusan.

Katadata.co.id sempat mengonfirmasi kabar itu kepada Managing Partner East Ventures sekaligus Founding Chairman CoHive Willson Cuaca. Namun belum ada tanggapan.

East Ventures merupakan salah satu investor CoHive. Startup coworking space ini meraih pendanaan seri B US$ 13,5 juta atau sekitar Rp 192,7 miliar pada Juni 2019. Investasi ini dipimpin oleh Stonebridge Ventures.

Saat itu, CoHive memiliki sekitar 9.000 anggota. Selain itu, mempunyai lebih di 31 lokasi dengan luas total 65.000 m2 di Jakarta, Medan, Yogyakarta, dan Bali.

Berdasarkan laman resmi, CoHive kini hanya memiliki sembilan lokasi coworking space per 21 Oktober 2022 yakni:

  1. Sahid Sudirman Residence, Jakarta Pusat
  2. Bella Terra, Jakarta Utara
  3. West Vitsa, Jakarta Barat
  4. CoHive 101, Jakarta Selatan
  5. Cyber 2 Tower, Jakarta Selatan
  6. Menara Mandiri, Jakarta Selatan
  7. CoHive Voza, Surabaya
  8. Graha Bukopin, Surabaya
  9. Clapham, Medan

Coworking space tren di Indonesia sebelum ada pandemi corona. Data Asosiasi Coworking Indonesia menunjukkan, jumlahnya melonjak dari 45 unit pada 2016 menjadi 200 pada Juni 2018.

JD.ID Tutup

Awal tahun ini diwarnai dengan keruntuhan dua startup yakni JD.ID dan CoHive. JD.ID operasional pada 31 Maret dan menyetop penerimaan pesanan pada 15 Februari.

"Dengan sangat menyesal kami mengumumkan bahwa JD.ID akan setop menerima pesanan sejak 15 Februari," kata JD.ID dikutip dari laman resmi, Senin (30/1).

JD.ID merupakan perusahaan patungan atau joint venture (JV) JD.Com bersama dengan firma ekuitas asal Singapura, Provident Capital Partners, yang didirikan pada 2015.

Daftar Startup Tutup dan Bangkrut di Indonesia

Sebelum JD.ID tutup dan CoHive pailit, ada beberapa startup termasuk di bidang e-commerce yang menutup layanan. Daftar startup bangkrut di Indonesia sejak awal pandemi corona, yakni:

  1. E-commerce furnitur Fabelio
  2. E-commerce busana atau fashion Sorabel
  3. Penyedia bahan baku bagi restoran Stoqo
  4. Penyedia layanan akomodasi AiryRooms
  5. Fintech lending atau pinjaman online UangTeman
  6. Startup coworking space CoHive

Sedangkan daftar startup tutup layanan di Indonesia sejak ada pandemi corona yaitu:

  1. Penyedia layanan Video on Demand (VoD) Hooq
  2. Penyedia layanan jasa Beres.id
  3. Gojek menutup GoFood Festival dan GoLife
  4. Startup penyedia sayur dan bahan bokok Brambang
  5. Penyedia gim online Mobile Premier League (MPL)
  6. Startup penyedia sayur dan bahan bokok Sayurbox menutup toko offline dan bisnis di dua lokasi
  7. Startup penyedia sayur dan bahan bokok Tanihub menutup layanan business to consumer (B2C)
  8. Aplikasi navigasi transportasi umum Trafi
  9. Startup kripto Blocknom
  10. Startup penyedia sayur dan bahan bokok HappyFresh sempat tutup, namun beroperasi kembali setelah mendapatkan pendanaan
  11. Traveloka menutup beberapa layanan
  12. Startup quick commerce atau belanja kilat Bananas
  13. Startup e-commerce Elevenia
  14. Startup e-commerce JD.ID