J&T Express dikabarkan berencana mencatatkan saham perdana alias intial public offering (IPO) di Hong Kong pada paruh kedua tahun ini. Penawaran awal bertujuan mengumpulkan hingga US$ 2 miliar atau sekitar Rp 31,2 triliun.
Katadata.co.id mengonfirmasi kabar tersebut kepada J&T Express. Namun decacorn Indonesia ini belum bisa memberikan tanggapan.
Sumber yang mengetahui kabar tersebut menyampaikan, J&T Express berencana IPO tahun lalu. “Namun aksi korporasi ini ditunda karena kondisi pasar yang bergejolak,” demikian dikutip dari Reuters, Jumat (17/2).
“J&T Express berencana menjual 10% sahamnya,” kata sumber Reuters.
Jika IPO tersebut terwujud, bisa menjadi salah satu listing terbesar di Bursa Efek Hong Kong tahun ini. IPO terbesar tahun lalu yakni China Tourism Group Duty Free Corporation yang mengumpulkan US$ 2,1 miliar pada Agustus.
Menurut penelitian PwC pada Desember, Bursa Efek Hong Kong menargetkan lebih dari 100 IPO tahun ini dengan nilai hingga US$ 25,6 miliar.
Pada Februari 2022, J&T Express mengumpulkan pendanaan US$ 2 miliar dari sejumlah investor termasuk Temasek, Boyu Capital, dan Sequoia Capital China.
J&T didirikan di Indonesia pada 2015 oleh pendiri OPPO Tony Chen dan Jet Lee, yang sebelumnya menjabat CEO OPPO Indonesia. Jaringan J&T Express meluas ke 13 negara, termasuk Vietnam, Malaysia, dan Thailand.
Decacorn itu juga memasuki pasar Cina setelah mengakuisisi perusahaan logistik Best Inc US$ 1,1 miliar.