Silicon Valley Bank Kolaps, Startup Diimbau Minta 3 Hal ke Investor

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi startup yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021).
Penulis: Desy Setyowati
14/3/2023, 11.51 WIB

Silicon Valley Bank kolaps berdampak terhadap startup di dunia, termasuk India, Amerika Serikat (AS), dan Cina. Salah satu petinggi modal ventura atau venture capital (VC) mengimbau perusahaan rintisan melakukan tiga hal.

Mitra pendiri Golden Gate Ventures Vinnie Lauria mencatat, sebagian besar startup di Asia bukan klien Silicon Valley Bank.

Namun sejumlah modal ventura di Asia, termasuk perusahaannya, menempatkan dana di Silicon Valley Bank. Namun, Golden Gate Ventures hanya menaruh kurang dari 1% dana di bank yang kolaps ini.

“Biasanya, modal ventura memiliki dana minimal di rekening bank. Kami lebih suka menjalankannya dengan berinvestasi, atau menyerahkannya kepada mitra terbatas atau limited private (LP),” tulis Lauria melalui unggahan di LinkedIn, akhir pekan lalu (11/3).

“Jika Anda memiliki startup di Asia Tenggara tanpa akun Silicon Valley Bank, berhati-hatilah untuk mengetahui bahwa Anda akan merasakan efek dari situasi ini dalam beberapa bulan ke depan, jika tidak besok,” tambah dia.

Ia pun mengimbau pendiri startup di Asia harus mengirim email kepada investor terkait tiga hal, yakni:

  1. Beri tahu investor bahwa Anda bukan pelanggan Silicon Valley Bank, dengan harapan investor turut membantu. Atau jika Anda klien Silicon Valley Bank, beri tahu investor tentang seberapa besar startup Anda terkena dampak dan langkah-langkah apa yang diambil.
  2. Tanyakan kepada investor Anda apakah mereka adalah klien Silicon Valley Bank, seberapa besar paparannya, dan bentuk kontrol kerusakan apa yang diambil.
  3. Mintalah pertemuan untuk mengukur sentimen pasar dan apa pun yang mungkin perlu Anda ketahui untuk pertimbangan investor sebagai mitra dalam penggalangan dana startup Anda berikutnya.

Golden Gate Ventures memang memperkirakan pasar global bearish sejak awal tahun lalu. “Sejujurnya saya melihat Asia Tenggara sebagai anak emas global, dengan beberapa pasar utama yang membawa dunia lebih maju melalui investasi dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang kuat, seperti Indonesia dan Vietnam,” katanya.

Ia pun mengimbau CEO startup untuk terus mempertahankan anggaran yang hati-hati dan jumlah karyawan yang lebih ketat. Akses ke pendanaan akan tetap menantang, dan dengan lebih sedikit uang yang beredar, valuasi akan turun.

“Ini bukan berita baru, tapi pengingat,” kata Lauria.

Y Combinator salah satu investor startup yang terkena dampak Silicon Valley Bank kolaps. Y Combinator berinvestasi di startup Indonesia seperti Lumina, Ajaib, dan PINA.

Sepertiga startup di komunitas Y Combinator dilaporkan terkena dampak. Presiden sekaligus CEO Y Combinator Garry Tan mengatakan ada sekitar 3.000 startup yang didukung yang memiliki hubungan dengan Silicon Valley Bank.

Sedangkan hasil survei Y Combinator sebagai berikut:

  • Hampir 400 mengatakan mereka memiliki eksposur
  • Lebih dari 100 mengatakan mereka khawatir tidak dapat menggaji pegawai selama 30 hari ke depan tanpa resolusi cepat untuk permasalahan Silicon Valley Bank

“Seluruh komunitas startup sedang gelisah sekarang,” kata Tan dikutip dari CNBC Internasional, Senin (13/3).

Y Combinator telah mengirimkan surat kepada Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen dan lainnya, terkait gelombang kejut lebih lanjut yang dapat menyebabkan krisis keuangan dan Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK lebih dari 100.000 pekerja.

Garry Tan juga membuat petisi untuk menyelamatkan startup dan ratusan ribu pegawai. Petisi ini ditandatangani oleh lebih dari 1.200 CEO dan pendiri startup yang mewakili lebih dari 56.000 karyawan.

"Kami meminta keringanan dan perhatian terhadap dampak kritis langsung pada usaha kecil, startup, dan karyawan mereka yang menjadi deposan di bank," bunyi petisi tersebut.

Silicon Valley Bank menggaet lebih dari 37.000 bisnis kecil dengan deposito lebih dari US$ 250.000, menurut data National Venture Capital Association (NVCA).

"Saldo ini sekarang tidak tersedia untuk mereka, dan tanpa intervensi lebih lanjut, menurut situs web FDIC, mungkin tidak dapat diakses selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun,” isi petisi itu.