Momentum Works melaporkan tren jumlah pengguna Gojek dan Grab. Siapa yang paling cepat?
Gojek beroperasi di Indonesia, Vietnam, dan Singapura. “Ada tren penurunan jumlah pengguna tahunan pada kuartal IV 2022,” kata Momentum Works dalam laporan, Selasa (18/4).
Rincian jumlah pengguna Gojek secara tahunan (annuals users) sebagai berikut:
- Q1 = 64,6 juta
- Q2 = 67,2 juta
- Q3 = 67 juta
- Q4 = 64 juta
Sementara itu, Grab beroperasi di beberapa negara di Asia Tenggara. “Pertumbuhan pengguna bulanan (monthly users) tertinggi pada kuartal IV yakni 33,6 juta,” demikian dikutip.
Rincian datanya sebagai bertikut:
- Q1 = 30,9 juta
- Q2 = 32,6 juta
- Q3 = 33,5 juta
- Q4 = 33,6 juta
Berdasarkan laporan Momentum Works, tren jumlah pengguna (tahunan atau bulanan) diawasi dengan ketat oleh investor.
“Karena hal ini menunjukkan keterlibatan konsumen dalam platform yang bersangkutan, dan lintasan pertumbuhan atau monetisasi platform tersebut,” demikian isi laporan tersebut.
Di sebagian besar negara, penetrasi platform ojek online dibandingkan jumlah populasi masih sangat rendah.
Berdasarkan jumlah pengguna bulanan dari total populasi negara di mana Grab beroperasi, penetrasi layanan decacorn ini di Asia Tenggara hanya 5,05%.
Sedangkan penetrasi platform Gojek di Indonesia, Vietnam, dan Singapura 16,98%.
Katadata.co.id sudah mengonfirmasi data itu kepada Gojek dan Grab. Grab belum memberikan tanggapan.
Sementara itu, Gojek tidak berkomentar mengenai jumlah pengguna. Akan tetapi, decacorn ini menyebutkan rata-rata transaksi konsumen tumbuh 24% yoy menjadi Rp 9,6 juta per konsumen per tahun pada kuartal IV 2022.
Sepanjang kuartal IV, jumlah konsumen loyal taksi dan ojek online alias On-Demand Services dan E-commerce tumbuh 19%. Nilai transaksi lebih dari 60% dari total GTV.
"Hal ini turut mendorong peningkatan margin kontribusi per pelanggan pada kuartal IV, lebih dari 50% yoy seiring semakin berkurangnya insentif," kata Gojek dalam keterangan pers.