J&T Express dikabarkan segera mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO) di bursa saham Hong Kong. Berdasarkan prospektus, startup logistik ini menguasai 22,5% pasar di Asia Tenggara dan 10,9% di Cina.
“Kami peringkat pertama di Asia Tenggara dengan pangsa pasar 22,5%,” demikian dikutip dari prospektus IPO J&T Express, Selasa (20/6).
Sumber Bloomberg mengatakan, J&T Express dikabarkan mempertimbangkan untuk mengumpulkan US$ 500 juta – US$ 1 miliar (Rp 7,47 triliun – Rp 14,94 triliun) dari penjualan saham.
“IPO dapat terjadi segera tahun ini, meskipun belum ada keputusan akhir dan detail, termasuk ukuran dan tenggat waktu yang masih dapat berubah,” kata sumber dikutip dari Bloomberg, Sabtu (17/6).
Bloomberg melaporkan, J&T Express awalnya mempertimbangkan untuk IPO di Amerika Serikat. Namun, “kemudian mengalihkan ke Hong Kong ketika regulator Cina meningkatkan pengawasan terhadap emiten di luar negeri,” kata beberapa sumber.
J&T Express memang perusahaan Indonesia, tetapi beberapa investornya berbasis di Cina. Selain itu, startup ini menyasar pasar Tiongkok.
Berikut daftar pemilik J&T Express berdasarkan laporan Momentum Works:
- Pendiri J&T Express Jet Lee 11,54%
- Tencent 6,32%
- Boyu Capital 6,1%
- ATM Capital 5,49%
- 01 Capital Partners 3,1%
- Hillhouse Capital 2%
- GLP 1,99%
- Sequoia 1,62%
- SF Holding 1,54%
- Temasek 0,77%
- SIG atau Susquehanna International Group 0,54%
- China Merchants Bank 0,39%