Mantan petinggi maupun karyawan Gojek banyak yang membuat startup sendiri. Setidaknya ada 12 perusahaan rintisan, dan dua di antaranya meraih pendanaan pada Juli.
Selusin startup buatan eks petinggi maupun pegawai Gojek di antaranya:
1. Nafas
Startup yang menyediakan data kualitas udara ini didirikan oleh Piotr Jakubowski pada 2020. Piotr sebelumnya bekerja sebagai Chief Marketing Officer atau CMO Gojek.
2. OY!
Startup teknologi finansial alias fintech ini dibangun oleh Jesayas Ferdinandus pada 2017. Ia pernah menjabat vice president GoFood Gojek.
3. Sampingan
Startup penyedia lapangan kerja ini dibuat oleh Wisnu Nugrahadi, yang menjabat sebagai CEO. Wisnu pernah bekerja di Gojek. Begitu juga dengan rekannya yakni Dimas Pramudya Putra.
4. Binar Academy
Startup pendidikan pemrograman atau coding ini didirikan oleh Alamanda Shantika yang pernah menduduki jabatan vice president of product Gojek.
5. Base
Startup kecantikan ini dibangun oleh Yaumi Fauziah Sugiharta pada 2019. Ia pernah menjabat sebagai head of marketing Gojek dan growth strategist GoLife Gojek.
6. Awan Tunai
Startup teknologi finansial pembiayaan atau fintech lending ini didirikan oleh Windy Natriavi yang pernah bekerja di Gojek. Ia juga memiliki rekan di perusahaan rintisan pinjaman online atau pinjol ini yang juga eks Gojek, yakni Rama Notowidigdo
7. Jago Coffee
Startup kuliner ini dibangun oleh Christopher Laurence Oentojo, yang sebelumnya bekerja sebagai vice president of product Gojek.
8. Zenius
Startup pendidikan ini didirikan oleh Sabda PS. Namun posisinya sebagai CEO digantikan oleh Rohan Monga yang pernah bekerja di Gojek.
9. Pinhome
Startup properti ini dibangun oleh Dayu Dara Permata, yang pernah bergabung dengan Gojek sejak 2015.
10. Atma
Startup pencarian kerja ini didirikan oleh Edy Tan, Susan Suhargo, Monica Oudang. Ketiganya pernah bekerja di Gojek.
11. MAKA Motors
Startup penyedia motor listrik ini dibangun oleh Raditya Wibowo dan Arief Fadillah pada 2021. Keduanya pernah bekerja di Gojek.
Perusahaan rintisan itu meraih pendanaan tahap awal atau seed funding US$ 37,6 juta atau sekitar Rp 563 miliar pada 20 Juli. Investasi ini dipimpin oleh AC Ventures, East Ventures, dan SV Investment dari Korea Selatan.
Investor lain yang berpartisipasi dalam pendanaan itu di antaranya Northstar Group, Provident, AlfaCorp, Skystar Capital,Peak XV Partners yang sebelumnya dikenal l Sequoia India dan Asia Tenggara, Openspace Ventures, Shinhan Venture Investment, BEENEXT, Kinesys Group, dan M Venture Partners (MVP).
Investasi itu diklaim sebagai salah satu pendanaan awal dengan jumlah terbesar di Asia Tenggara untuk startup perangkat keras atau hardware.
12. Bunker
Startup analisis finansial modern Bunker meraih pendanaan US$ 5 juta atau sekitar Rp 75 juta akhir pekan lalu. Perusahaan rintisan ini didirikan oleh mantan vice president strategic finance Gojek Shivom Sinha.
Bunker yang berbasis di Singapura ini berfokus menyasar pasar Asia Tenggara, terutama Indonesia. Kliennya beroperasi di Singapura, Hong Kong, dan Filipina.