Startup Asuransi Qoala PHK 80 Karyawan

qoala
Co-Founder Qoala Tommy Martin (kiri) and Harshet Lunani (kanan)
Penulis: Lenny Septiani
3/8/2023, 10.36 WIB

Startup asuransi atau insurtech Qoala melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK terhadap 80 karyawan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya perampingan untuk reorganisasi menyeluruh dari unit bisnis inti.

Efisiensi itu berdampak pada karyawan di Indonesia dan Malaysia. “Sedih melihat karyawan kami terkena dampak dari ini,” kata Founder sekaligus CEO Qoala Harshet Lunani kepada Katadata.co.id, Kamis (3/8). 

Harshet menjelaskan pemangkasan jumlah pegawai bertujuan meningkatkan sinergi di setiap departemen dan unit bisnis supaya lebih efisien dan berkelanjutan. 

“Keputusan ini selanjutnya dimotivasi oleh tinjauan komprehensif selama dua tahun terhadap struktur organisasi, yang mengidentifikasi area redundansi dan menyoroti kebutuhan untuk penyesuaian strategis,” kata dia.

Perusahaan pun memberikan sejumlah dukungan kepada pegawai yang terkena dampak, di antaranya:

  • Pemberitahuan pembayaran dan pesangon berdasarkan pedoman hukum setempat, bersama dengan kompensasi tambahan selama layanan selesai
  • Perpanjangan asuransi kesehatan dengan jaminan penuh berlaku hingga akhir tahun, tunduk pada syarat dan ketentuan perusahaan asuransi setempat
  • Kompensasi untuk cuti tahunan yang tidak digunakan
  • Dukungan repatriasi untuk kolega dengan izin kerja
  • Surat rekomendasi dari atasan langsung dan semua kemungkinan bantuan untuk lamaran pekerjaan di masa mendatang
  • Tambahan pencairan cuti hamil untuk rekan kerja wanita yang sedang hamil

Ia mengatakan bahwa posisi keuangan Qoala tetap kuat dan margin kontribusi perusahaan positif di tingkat grup. Runway terpantau aman dan secara signifikan meningkatkan unit ekonomi perusahaan.

Runway merupakan istilah yang menggambarkan panjangnya umur startup.

Ia menegaskan bahwa Qoala tetap berkomitmen pada unit bisnis dan keberadaan pasarnya di wilayah operasional perusahaan. “Kami menggandakan upaya untuk memberikan dampak positif bagi kehidupan pelanggan,” ujar dia.

Qoala meraih pendanaan seri B US$ 65 juta atau sekitar Rp 948 miliar pada Mei 2022. Putaran ini dipimpin oleh perusahaan investasi asal Eropa, Eurazeo.

Investor lain berpartisipasi dalam pendanaan tersebut yakni Flourish Ventures, KB Investment, MassMutual Ventures, MDI Ventures, SeedPlus, dan Sequoia Capital India. Selain itu, BRI Ventures, Daiwa PI Partners, Indogen Capital, Mandiri Capital Indonesia, dan Salt Ventures.

Harshet Lunani menyampaikan, dana segar tersebut akan digunakan untuk investasi lebih jauh dalam memperluas jangkauan layanan di seluruh Asia Tenggara. Hal itu karena penetrasi asuransi di Indonesia hanya 2%, jauh di bawah rata-rata global 6%. Selain itu, sebagian besar konsumen baru mulai memahami nilai asuransi, sehingga ruang pertumbuhan masih sangat besar.

“Indonesia, Thailand, dan Malaysia termasuk di antara 10 besar pasar asuransi global dengan pertumbuhan tercepat di dekade berikutnya,” ujar Harshet dalam keterangan pers, tahun lalu (12/5/2022).

Qoala juga bakal lebih banyak mengembangkan teknologi dan pelayanan. “Ini untuk turut mengurangi hambatan dalam mengakses asuransi, yang saat ini masih signifikan,” tambah dia.

Saat itu, Qoala berencana menambah lebih dari 250 karyawan tahun ini dan berinvestasi di bidang teknologi dan produk. Startup ini juga berencana memberikan kompensasi dalam bentuk saham dan memberikan karyawan hak untuk memiliki saham perusahaan. 

Hal itu bertujuan memperkuat kepemilikan pegawai di perusahaan.

Reporter: Lenny Septiani