Startup Indonesia meraih total investasi US$ 1,092 miliar atau sekitar Rp 16,8 triliun selama Semester I. Namun nilai pendanaan ini turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 1,95 miliar.
Dari sisi jumlah startup yang meraih pendanaan pun turun dari 89 menjadi 87.
“Meskipun jumlah kesepakatan di Indonesia stabil, terjadi penurunan modal yang ditanamkan 44% dengan penurunan terbesar pada tagap seri A dan B,” demikian dikutip dari laporan January Capital, Venture Cap Insights, dan Tracxn, Selasa (15/8).
Rincian pendanaan ke startup Indonesia berdasarkan nilai dan jumlah kesepakatan dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa sektor startup teknologi finansial atau fintech masih menjadi primadona. Pendanaan ke startup kategori ini terpantau stabil dibandingkan Januari – Juni tahun lalu.
Sementara sektor lainnya menurun, seperti:
- E-commerce turun 54%
- Software as a Services atau SaaS turun 97%
- Logistik turun 60%
- Web3 turun 97%
Kesepakatan seri B startup yang diumumkan selama Semester I yakni:
- Grow Commerce
- Flash Coffee
- Hijrah atau Alami Syariah
- Dagangan
- Qoala
- iSeller
- Moladin
- Etana
- JumpStart Coffee
- Dailybox
- Finture
Pendanaan seri C startup yang diumumkan yakni:
- Fazz
- Cakap (Squline)
- Kredivo (FinAccel)
- eFishery
- Evermos
- Alodokter
- Sirclo
- TrustIQ